Strategi Volkswagen Rebut Pasar Mobil Listrik Indonesia

Strategi Volkswagen di Pasar Mobil Listrik Indonesia

JAKARTA – Produsen mobil premium asal Jerman, Volkswagen (VW), sedang mempersiapkan langkah strategis untuk mengambil alih peluang yang ada di pasar mobil listrik murni (battery electric vehicle/BEV) yang menunjukkan pertumbuhan signifikan di Indonesia.

Dalam pernyataannya, Chief Operating Officer Volkswagen Indonesia Edo Januarko Chandra menyampaikan bahwa perusahaan sangat antusias melihat perkembangan pesat dari sektor kendaraan listrik.

“Kemampuan untuk merespons permintaan konsumen dengan cepat tetap menjadi faktor penting bagi kami di tengah dinamika pasar yang terus berubah,” ujarnya. Hal ini menunjukkan komitmen VW untuk tetap responsif terhadap kebutuhan pasar yang semakin dinamis.

Berdasarkan data Gabungan Industri Kendaraan Bermotor Indonesia (Gaikindo), total penjualan wholesales mobil listrik murni selama 9 bulan pertama 2025 mencapai 55.225 unit.

Angka ini jauh lebih tinggi dibandingkan capaian pada tahun 2024 yang hanya sebesar 43.188 unit. Lonjakan ini dipengaruhi oleh semakin banyaknya merek dan model kendaraan listrik baru yang hadir di pasar, sehingga memperketat persaingan di segmen EV nasional.

Untuk menghadapi tantangan ini, Volkswagen mengungkapkan rencana untuk memproduksi MPV listrik premium ID.Buzz secara lokal di Indonesia mulai tahun 2026.

Rencana produksi lokal tersebut merupakan bagian dari strategi perusahaan di pasar Indonesia. Saat ini, VW sedang meninjau berbagai faktor strategis sebelum menentukan arah berikutnya.

ID.Buzz disebut memiliki potensi besar untuk diproduksi secara lokal di fasilitas PT National Assemblers, sebuah perusahaan milik Grup Indomobil yang berlokasi di Purwakarta, Jawa Barat. Harga mobil ini termasuk premium, dengan kisaran harga sekitar Rp1,49 miliar on the road (OTR) Jakarta.

Data Kementerian Perindustrian (Kemenperin) menunjukkan bahwa PT National Assemblers tercatat sebagai peserta program insentif impor utuh (completely built up/CBU) untuk kendaraan battery electric vehicle (BEV).

Fasilitas perakitan ini juga menampung merek lain seperti Citroen, Aion, dan Maxus. Selain itu, Volkswagen telah melakukan investasi senilai Rp51,69 miliar dengan kapasitas produksi yang direncanakan mencapai 15.000 unit per tahun.

“Investasi yang dilakukan merupakan bagian dari komitmen jangka panjang Volkswagen dan Indomobil Group untuk memperkuat kehadiran kami di Indonesia, khususnya di era elektrifikasi,” tambah Edo.

Meskipun demikian, pasar mobil listrik Indonesia masih penuh sesak dengan sejumlah produsen asal Tiongkok, seperti BYD, Geely, Wuling hingga XPeng. Beberapa merek ini juga bermain di segmen MPV listrik premium, misalnya Denza D9 milik Grup BYD, XPeng X9 hingga Maxus Mifa 9 yang harganya juga berada di kisaran Rp1 miliar.

Berikut adalah daftar 10 merek mobil listrik terlaris periode Januari-September 2025:

  • BYD: 20.077 unit
  • Wuling: 8.345 unit
  • Denza: 6.775 unit
  • Chery: 6.170 unit
  • Aion: 4.405 unit
  • VinFast: 2.841 unit
  • Geely: 1.876 unit
  • Hyundai: 1.164 unit
  • Morris Garage (MG): 1.123 unit
  • Neta: 487 unit

Pertumbuhan pasar mobil listrik di Indonesia menunjukkan potensi besar yang dapat dimanfaatkan oleh berbagai produsen, termasuk Volkswagen. Dengan strategi yang tepat dan komitmen jangka panjang, perusahaan-perusahaan seperti VW bisa memperkuat posisi mereka dalam industri otomotif yang semakin berkembang.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *