Penyebab Busi Motor Mudah Berkerak dan Cara Mengatasinya
Busi motor adalah komponen penting dalam sistem pengapian yang memengaruhi kinerja mesin. Namun, sering kali kita mengabaikan perawatan busi hingga muncul masalah seperti kerak atau penumpukan karbon. Hal ini bisa menyebabkan berbagai gangguan pada motor, mulai dari sulitnya menyalakan mesin hingga penggunaan bahan bakar yang tidak optimal.
Apa Saja Kebiasaan yang Menyebabkan Busi Motor Berkerak?
Salah satu penyebab utama busi motor mudah berkerak adalah kebiasaan berkendara yang tidak tepat. Misalnya, sering berkendara dengan kecepatan rendah. Saat motor berjalan di bawah 60 km/jam, suhu pada busi cenderung rendah. Akibatnya, proses pembersihan diri (self cleaning) yang biasanya terjadi saat suhu ideal tidak berjalan maksimal.
Menurut Diko Octaviano, ATS & Product Development Assistant Manager PT Nittera Mobility Indonesia, busi bekerja secara efektif jika suhunya mencapai tingkat optimal. Jika suhu terlalu rendah, penumpukan karbon akan terjadi. Proses ini terjadi secara bertahap dan dapat merusak kualitas percikan api yang diperlukan untuk pembakaran mesin.
Selain itu, settingan bahan bakar yang tidak sesuai juga bisa menjadi penyebab. Pada motor yang masih menggunakan karburator, kesalahan dalam pengaturan campuran bahan bakar dan udara bisa membuat busi tidak bekerja dengan baik. Hal ini mempercepat terjadinya penumpukan karbon.
Dampak Busi Berkerak pada Performa Motor
Ketika busi berkerak, proses pembakaran mesin menjadi tidak maksimal. Ini bisa menyebabkan beberapa masalah, antara lain:
- Mesin sulit dinyalakan
- Penggunaan bahan bakar meningkat
- Emisi gas buang menjadi lebih banyak
- Performa mesin menurun
Selain itu, kerak yang menumpuk pada elektroda busi juga bisa mengganggu kualitas percikan api. Akibatnya, mesin tidak mendapatkan energi yang cukup untuk beroperasi dengan baik.
Tips Merawat Busi Motor Agar Tidak Berkerak
Untuk mencegah busi motor berkerak, ada beberapa langkah sederhana yang bisa dilakukan:
-
Jangan Terlalu Sering Berkendara dengan Kecepatan Rendah
Usahakan berkendara dengan kecepatan minimal 60 km/jam agar suhu busi tetap optimal. Ini membantu proses self cleaning berlangsung secara alami. -
Periksa dan Sesuaikan Settingan Bahan Bakar
Pastikan campuran bahan bakar dan udara sudah sesuai dengan spesifikasi mesin. Jika menggunakan karburator, lakukan penyetelan secara berkala. -
Ganti Busi Secara Berkala
Walaupun busi masih terlihat bersih, sebaiknya ganti setiap 10.000 hingga 15.000 kilometer atau sesuai anjuran pabrikan. -
Gunakan Bahan Bakar Berkualitas
Bahan bakar yang tidak berkualitas bisa menyebabkan penumpukan karbon lebih cepat. Pilih bensin yang telah diuji dan disarankan oleh produsen kendaraan. -
Lakukan Perawatan Berkala
Selain perawatan busi, pastikan mesin motor dalam kondisi baik. Bersihkan saluran bahan bakar dan sistem pengapian secara rutin.
Dengan menjaga perawatan busi motor secara benar, Anda bisa memastikan mesin tetap bekerja optimal dan menghindari masalah serius di masa depan. Jadi, jangan abaikan kebiasaan sepele yang bisa berdampak besar pada performa kendaraan.