Dengan melakukan tradisi itu, ia berharap anaknya yang saat ini menjadi pengantin bisa mendapatkan keberkahan. “Itu kita cuma mengikuti kepercayaan orang tua, biar semuanya berjalan selamat.”
“Terutama ke depannya untuk pengantin barunya itu bisa samawa, sakinah mawadah warahmah. Itu harapan dari orang tua,” katanya.
Muhammad S. Pamong Budaya Muda Bidang Kebudayaan Dinas Kebudayaan dan Pariwisata (Dinbudpar) Brebes mengatakan, sampai saat ini masih ada pengantin yang digendong saat menyeberangi sungai.
Hal itu berkaitan dengan kepercayaan masyarakat setempat mengenal kesucian dan hal gaib di sungai tersebut. Namun ada juga masyarakat yang tak meyakini tradisi tersebut.
“Masyarakat masih ada yang meyakini bahwa Sungai Pemali adalah bertempatnya mahluk halus (Lembudana dan Lembudini) dan juga siluman buaya,” katanya, Senin 4 Agustus 2025.
Menurutnya, filosofi dari menggendong pengantin yakni, sebagai salah satu penghormatan kepada kekuatan alam, hususnya makhluk gaib. Juga menjaga tradisi kepercayaan masyarakat Kabupaten Brebes yang tentu diwariskan turun temurun.
“Yang lainnya sebagai meminta restu kepada makhluk gaib. Jadi mungkin yang melakukan itu memang mencari sensasi atau ada keturunan dari orang tua dahulunya melakukan seperti itu,” pungkasnya.
Viral Sepasang Pengantin di Brebes Digendong saat Seberangi Jembatan Pemali, Ini Mitosnya
