Volume Air Waduk Malahayu Surut, Irigasi hanya Cukup untuk 15 Hari

Waduk Malahayu
Volume Waduk Malahayu menipis, dampak dari El Nino. (Foto: Mantiq Media)

Pasokan Air dari Tiga Sungai ke Waduk Malahayu Menyusut

Dede menyebut penyusutan volume air terjadi sejak musim kemarau. Adanya fenomena El Nino, makin membuat volume air terus berkurang hingga angka 6 juta meter kubik.

“Sejak awal Agustus 2023 karena kemarau dan terdampak fenomena alam El Nino air terus menyusut drastis. Tahun sebelumnya saat kemarau masih ada hujan tidak sampai menyusut 6 juta meter kubik. Kondisi serupa pernah dialami pada 2015 saat ada El Nino,” ujar Dede.

Waduk Malahayu memiliki sumber air dari beberapa sungai, antara lain Sungai Cimandala, Ciomas dan Kebuyutan. Meski aliran sungai masih ada dan tertampung di waduk, namun volumenya sangat kecil karena dampak kemarau.

Berkurangnya debit air mengancam 12.000 hektare areal pertanian di empat kecamatan, masing masing Banjarharjo, Kersana, Ketanggungan dan Tanjung.

Jika nanti air irigasi dari waduk dihentikan, akan berpengaruh terhadap keberlangsungan pertanian di empat kecamatan tersebut. Untuk itu, Dede berharap agar petani memilih menanam palawija atau bukan padi yang bisa tumbuh di tengah krisis air.

“Kalau sesuai SK Bupati sekarang ini tanam palawija. Sesuai tata tanam tahunan yaitu dua kali padi, satu palawija. Sekarang harusnya musim tanam palawija,” pungkasnya.