Aksi Damai API-Palestina di Monas untuk Mendukung Kemerdekaan Palestina
Massa aksi yang tergabung dalam Aliansi Pemuda Indonesia untuk Palestina (API-Palestina) menggelar aksi damai di kawasan Patung Kuda, Monas, Jakarta Pusat, pada Minggu (12/10). Aksi ini bertujuan untuk menyuarakan dukungan terhadap perjuangan rakyat Palestina dan menuntut langkah-langkah konkret dari pemerintah serta masyarakat internasional.
Dalam aksinya, mereka menyampaikan sejumlah tuntutan yang mencakup berbagai aspek, seperti diplomasi, bantuan kemanusiaan, dan perlindungan terhadap warga Gaza. Tuntutan tersebut dibacakan oleh sejumlah tokoh yang hadir, antara lain Hidayat Nur Wahid, Husnan Bey Fananie, Oke Setiadi, Fahmi Salim, dan lainnya. Mereka menyampaikan pandangan dan harapan agar dunia lebih memperhatikan kondisi Palestina.
Salah satu poin utama dalam tuntutan adalah apresiasi terhadap upaya diplomasi intensif yang dilakukan oleh beberapa negara kunci, termasuk Republik Indonesia. Mereka menyebut konferensi New York tanggal 28-30 Juli 2025 sebagai momen penting dalam pembentukan rencana perdamaian komprehensif untuk Palestina. Selain itu, mereka juga menilai bahwa sikap Hamas dan faksi-faksi perlawanan lainnya dalam menerima proposal Trump sebagai dasar perundingan sangat penting, karena prioritas utamanya adalah menghentikan perang dan genosida, serta membantu rekonstruksi Gaza yang hancur total.
Mereka menegaskan bahwa perjuangan rakyat Palestina, termasuk Hamas dan kelompok-kelompok perlawanan lainnya, merupakan bentuk sah dalam membela diri dari penjajahan dan kejahatan kemanusiaan yang dilakukan oleh Israel dan sekutunya. Menurut mereka, hak ini diakui oleh hukum internasional dan agama-agama di seluruh dunia.
Untuk mendukung perjuangan Palestina, mereka juga mengajak masyarakat internasional untuk meningkatkan tekanan melalui berbagai cara, seperti langkah politik, diplomatik, media, dan gerakan rakyat. Tujuannya adalah agar Israel mematuhi tuntutan sah rakyat Palestina.
Selain itu, mereka meminta seluruh bangsa Indonesia untuk memperkuat solidaritas kemanusiaan, advokasi politik, dan diplomasi publik bagi Palestina. Mereka juga mengajak masyarakat untuk berdoa, memberikan dukungan moral, serta donasi bagi rakyat Palestina. Mereka menekankan bahwa membela Palestina adalah bagian dari jihad kemanusiaan dan amanat keagamaan.
API-Palestina juga menyatakan siap bekerja sama dengan pemerintah Republik Indonesia dalam memperjuangkan diplomasi aktif Indonesia di dunia internasional demi penghentian agresi Israel. Mereka mendesak organisasi seperti PBB dan OKI untuk mengambil tindakan tegas dalam melindungi rakyat Gaza dan mempercepat proses menuju pembebasan Palestina sebagai negara merdeka dan berdaulat dengan Yerusalem sebagai ibukota.
Selain itu, mereka mengajak seluruh bangsa Indonesia dan umat Islam di seluruh dunia untuk menjauhi perpecahan, menolak normalisasi hubungan dengan penjajah Israel, serta bersatu dalam barisan keimanan dan kemanusiaan demi membela pembebasan Palestina dan keselamatan Masjidil Aqsa.
Dalam tuntutan lanjutannya, mereka mengusulkan kepada Perserikatan Bangsa-Bangsa untuk membuat “Palestina Room” di markas PBB guna koordinasi dalam persiapan kemerdekaan Palestina. Mereka juga mendesak pemerintah Indonesia untuk bersikap tegas terhadap propaganda dan gerakan prozionis di dalam negeri.
Selain itu, mereka meminta pemerintah Indonesia untuk membuka komunikasi langsung dengan faksi-faksi perlawanan Palestina guna memperkuat perlawanan nasional Palestina dan menggagalkan rencana Israel. Mereka juga mengapresiasi sikap pemerintah Indonesia yang konsisten dalam membela Palestina sebagai negara merdeka dan berdaulat, termasuk dalam menolak pesepakbola dan atlet penjajah Israel ikut kompetisi di Indonesia.
Terakhir, mereka mengajak seluruh pemuda Indonesia untuk terus berjuang dalam menyuarakan kemerdekaan Palestina. Mereka menekankan bahwa kemerdekaan Palestina sejati harus diwujudkan dengan terus melawan penindasan terhadap warga Gaza dan menolak Israel serta zionis di mana pun berada.