Indonesia, Negara dengan Ekosistem Mangrove Terbesar di Dunia
JAKARTA – Indonesia memiliki peran penting dalam menjaga keberlanjutan ekosistem mangrove di dunia. Diketahui bahwa sebanyak 20 persen hutan mangrove global berada di wilayah Indonesia.
Hal ini menunjukkan bahwa negara ini menjadi salah satu pengelola terbesar dari ekosistem penting ini. Menurut data yang disampaikan oleh Arif Fahrurozi, Manager Mangrove for Coastal Resilience (M4CR) Provinsi Riau, total luas lahan mangrove di Indonesia mencapai 3.440.464 hektar.
Angka ini menempatkan Indonesia sebagai salah satu negara dengan ekosistem mangrove terluas di dunia. Selain itu, masih ada potensi lahan seluas 769.824 hektar yang bisa dikembangkan melalui program rehabilitasi.
Di Provinsi Riau khususnya, tercatat 231.438 hektar mangrove yang sudah ada dan 12.234 hektar potensi habitat mangrove yang masih bisa dipulihkan. Meskipun luasnya ekosistem ini menggambarkan kekayaan alam Indonesia, namun tidak dapat dipungkiri bahwa mangrove juga menghadapi ancaman serius.
Ancaman tersebut berasal dari alih fungsi lahan, eksploitasi yang tidak berkelanjutan, serta tekanan lingkungan lainnya.
Manfaat Mangrove untuk Lingkungan dan Ekonomi
Mangrove memiliki kemampuan luar biasa dalam menyerap karbon, sehingga menjadi penyangga penting dalam mengurangi dampak perubahan iklim.
Selain itu, ekosistem ini juga menjadi rumah bagi berbagai biota laut yang bernilai ekonomi tinggi, seperti kepiting, udang, kerang, dan lainnya.
Kehadiran mangrove memberikan manfaat langsung bagi masyarakat pesisir, baik secara ekologis maupun ekonomi. Untuk menjaga keberlanjutan ekosistem ini, diperlukan upaya nyata melalui kegiatan rehabilitasi dan pemulihan.
Program Mangrove for Coastal Resilience (M4CR), yang didukung oleh Bank Dunia, bertujuan untuk merehabilitasi kawasan mangrove di empat provinsi utama Indonesia, yaitu Riau, Sumatera Utara, Kalimantan Utara, dan Kalimantan Timur. Keempat provinsi ini dipilih karena memiliki luas hutan mangrove terbesar di Indonesia.
Target Rehabilitasi Mangrove di Riau
Dalam rangkaian program M4CR, di Provinsi Riau ditargetkan untuk merehabilitasi lahan mangrove seluas 5.858 hektar pada periode 2024-2027.
Rehabilitasi ini akan dilakukan di lima kabupaten/kota yang berada di sepanjang pesisir Provinsi Riau, antara lain Indragiri Hilir, Kepulauan Meranti, Pelalawan, Bengkalis, dan Rokan Hilir.
Pada tahun 2024, sebanyak 1.683 hektar lahan mangrove telah berhasil direhabilitasi. Proses ini melibatkan lebih dari 1.200 orang masyarakat yang tergabung dalam 56 kelompok masyarakat.
Upah yang diberikan kepada para pekerja diberikan secara non-tunai melalui rekening pribadi, dengan total serapan upah mencapai Rp 28 miliar.
Peran Masyarakat dalam Rehabilitasi Mangrove
Keterlibatan masyarakat sangat penting dalam keberhasilan program rehabilitasi mangrove. Dengan melibatkan masyarakat setempat, program ini tidak hanya berdampak lingkungan, tetapi juga memberikan manfaat ekonomi langsung kepada masyarakat.
Hal ini membuktikan bahwa perlindungan dan rehabilitasi mangrove adalah tanggung jawab bersama, yang memerlukan partisipasi aktif dari berbagai pihak.
Dengan terus berupaya menjaga dan memulihkan ekosistem mangrove, Indonesia dapat memastikan bahwa manfaat dari hutan ini terus dirasakan oleh generasi saat ini maupun masa depan.