Komentar dan Peringatan Presiden Prabowo Subianto terhadap Kabinet Merah Putih
JAKARTA – Presiden Prabowo Subianto dalam berbagai kesempatan menjelang satu tahun pemerintahan menunjukkan kepedulian terhadap kinerja jajaran Kabinet Merah Putih.
Dalam acara pengukuhan mahasiswa baru dan wisuda sarjana di Universitas Kebangsaan Republik Indonesia (UKRI), ia memberikan peringatan keras kepada menteri-menteri agar tidak mengabaikan tugas dan tanggung jawabnya.
Prabowo menyampaikan bahwa jika ada menteri yang dianggap “nakal”, maka akan dilakukan reshuffle atau perombakan kabinet. Ia menegaskan bahwa keputusan tersebut akan diambil demi kepentingan bangsa dan rakyat, bukan karena rasa kasihan.
Menurutnya, rakyat adalah yang paling penting dan harus menjadi prioritas utama dalam setiap kebijakan. “Jika ada satu-dua menteri yang nakal, saya akan memberikan peringatan. Jika masih tidak mematuhi, maka peringatan kedua diberikan. Dan jika tetap tidak mau mendengarkan, maka reshuffle harus dilakukan,” ujar Prabowo.
Pernyataan ini menunjukkan komitmen Presiden untuk menjaga kedisiplinan dan efisiensi dalam pemerintahan. Ia juga menekankan bahwa keberhasilan pemerintahan bergantung pada kerja sama dan kesadaran seluruh elemen pemerintah.
Gibran Tidak Ingin Menghiraukan Isu Negatif
Wakil Presiden Gibran Rakabuming Raka juga turut merespons isu-isu negatif yang muncul seiring dengan dinamika pemerintahan. Dalam sebuah acara relawan Prabowo-Gibran di Jakarta, ia menyatakan bahwa dirinya tidak ingin menanggapi informasi yang dianggap tidak produktif.
Gibran lebih fokus pada pelaksanaan program-program yang telah direncanakan oleh Presiden Prabowo Subianto. Dalam pertemuan tersebut, Gibran menemui puluhan perwakilan dari berbagai kelompok relawan seperti Jaringan 98 dan Bara JP.
Ia meminta para relawan untuk menjaga situasi tetap kondusif dan tidak terpancing oleh isu-isu yang tidak relevan. “Saya sendiri tidak pernah menanggapi isu negatif. Saya lebih fokus pada pekerjaan yang sudah direncanakan,” ujar Gibran.
Meski begitu, ia tetap memantau aktivitas relawan dan memastikan bahwa program-program seperti makan bergizi gratis, cek kesehatan gratis, sekolah rakyat, dan swasembada pangan terus berjalan.
Gibran juga menekankan pentingnya evaluasi dan masukan dari relawan untuk meningkatkan kualitas program di masa depan. Ia menilai bahwa semua pihak harus bekerja sama dalam mengawal dan memperbaiki berbagai program pemerintah.
Hasil Survei Kinerja Kementerian oleh Indostrategi
Lembaga survei Indostrategi merilis hasil survei kinerja kementerian dalam pemerintahan Presiden Prabowo Subianto dan Wakil Presiden Gibran Rakabuming Raka.
Survei ini dilakukan antara awal September hingga 13 Oktober 2025 dengan metode purposive sampling. Jumlah narasumber mencapai 424 orang dari 34 provinsi.
Hasil survei menempatkan beberapa kementerian pada posisi teratas. Kementerian Pendidikan Dasar dan Menengah menduduki peringkat pertama dengan skor 3,35.
Disusul oleh Kementerian Luar Negeri (3,32) dan Kementerian Agama (3,26). Selain itu, Kementerian Pendidikan Tinggi, Sains, dan Teknologi serta Kementerian Pertanian juga masuk dalam daftar kementerian yang dinilai baik.
Survei ini menggunakan penilaian berdasarkan kinerja yang dikategorikan menjadi tiga tingkatan: buruk (0,00–2,00), sedang (2,01–3,00), dan baik (3,01–4,00). Selain itu, penilaian dilakukan melalui sumber-sumber berita, dokumen pemerintah, dan analisis dari para pengamat serta akademisi.
Survei ini memberikan gambaran objektif tentang kinerja pemerintahan selama setahun terakhir. Hasilnya menunjukkan bahwa beberapa kementerian telah berhasil menjalankan tugasnya dengan baik, meskipun masih ada ruang untuk peningkatan.












