BREBES – Asosiasi Bawang Merah Indonesia (ABMI) mencatat sedikitnya 400 hektare lahan bawang merah terendam akibat banjir besar yang melanda 5 kecamatan di Kabupaten Brebes, pada Senin 20 Januari 2025 kemarin.
Ketua ABMI Dian Alex Chandra mengatakan, sedikitnya ada 400 hektare lahan yang terendam tersebar di Kecamatan Jatibarang, Brebes, Wanasari, Songgom dan Larangan.
“Data dari Gapoktan dan pengurus ABMI ada sekitar 400 hektare. Untuk di Kecamatan Larangan sebagian kecil karena sebagian besar alhamdulillah sudah panen,” kata Alex, Rabu 22 Januari 2025.
Alex mengatakan, tanaman yang terdampak banjir rata-rata berusia mulai dari 5 hingga 40 hari setelah tanam. “Kalau banjir terendam cuma sehari masih bisa panen asal banjir tidak maksimal. Namun kalau sudah lebih dari dua hari bisa busuk gagal panen,” kata Alex.
Alex menuturlan, untuk per hektare, dibutuhkan sekitar Rp 35 juta untuk benih dan biaya perawatan tanaman usia sekitar 15 hari sebesar Rp 15 juta.
“Potensi kerugiannya kalau dikali 400 hektare ya sekitar Rp 20 miliar kalau gagal panen,” kata Alex.
Adanya musibah kebanjiran yang terjadi hampir setiap tahun di Brebes, Alex berharap para petani memilih menahan diri untuk tidak menanam bawang di musim hujan.