Tron: Ares, Kembalinya Franchise Sci-Fi yang Mengguncang Dunia Digital
JAKARTA – Film sci-fi terbaru dari Disney Studios, Tron: Ares, resmi tayang di bioskop Indonesia pada 8 Oktober 2025. Setelah sekuel sebelumnya, Tron: Legacy, yang dirilis pada 2010, kini franchise ini kembali hadir dengan cerita dan visual yang menarik untuk dinikmati.
Dengan konsep cerita yang baru, film ketiga dari franchise Tron ini tetap memiliki hubungan dengan dua seri sebelumnya. Film yang disutradai oleh Joachim Ronning ini menyajikan narasi yang lebih relate dengan situasi dunia saat ini, lengkap dengan animasi komputer (CGI) yang memukau.
Sebelum rilis resmi, Mantiq Media berkesempatan menyaksikan film Tron: Ares dalam gala premiere di Gandaria City pada Selasa (7/10/25). Berikut ini adalah lima alasan mengapa kamu harus menonton film Tron: Ares di bioskop agar pengalaman menonton kamu lebih terasa mengagumkan!
1. Kembalinya Franchise Tron Setelah Penantian 15 Tahun
Franchise Tron pertama kali dirilis pada 1982, yang sukses memperkenalkan dunia teknologi canggih dan dunia digital yang belum pernah terlihat sebelumnya. Setelah kesuksesan film pertama, franchise ini juga menghadirkan seri kedua pada tahun 2010 dengan film Tron: Legacy.
Setelah penantian selama 15 tahun, Tron kembali hadir di bioskop pada tahun 2025 ini dengan cerita yang lebih menarik dan tentunya relate dengan perkembangan dunia teknologi saat ini.
Tron: Ares memberitahu penonton bagaimana perkembangan Grid (dunia digital) setelah menghilangnya programmer jenius bernama Kevin Flynn yang diceritakan pada seri Tron pertama dan kedua.
Film ini menceritakan bagaimana perusahaan teknologi ENCOM dan Dillinger Systems bersaing memajukan teknologi AI dengan Grid mereka masing-masing.
Program kecerdasan buatan (AI) bernama Ares (Jared Leto) dari Dillinger System menjadi program pertama yang dikirim langsung ke dunia manusia, namun hanya bisa bertahan dalam waktu 30 menit sebelum hancur.
2. Menyajikan CGI yang Memanjakan Mata dengan Suara yang Menggelegar
Sama seperti seri sebelumnya, Tron: Ares menyajikan visual yang memanjakan mata dengan CGI yang rapi. Bagi para penggemar film Sci-Fi, rasanya film ini jadi salah satu tontonan yang wajib disaksikan di bioskop.
Dengan teknologi yang semakin canggih saat ini, Tron: Ares juga memperlihatkan kepada para penonton bagaimana gambaran program kecerdasan buatan dari komputer bisa berwujud seperti manusia.
Cerita juga memperlihatkan bagaimana persaingan CEO ENCOM saat ini, Eve Kim (Greta Lee) berhasil menemukan Permanen Code untuk menghilangkan batasan waktu 30 pada program yang ditinggalkan CEO terdahulu, Kevin Flynn (Jeff Bridges).
Namun, gerak-gerik Eve berhasil diketahui oleh CEO Dillinger Systems, Julian Dillinger (Evan Peters) lewat Ares yang merupakan program buatannya.
3. Relate dengan Kondisi Dunia Saat Ini, Perkembangan AI Jadi Latar Belakang
Dunia serba digital dan futuristik yang mungkin masih terlintas dan menjadi andai-andai saat ini digambarkan dengan jelas di film Tron: Ares.
Cerita juga memperlihatkan bagaimana gambaran program AI jika memiliki wujud bahkan menguasai berbagai elemen teknologi canggih yang bisa diluncurkan hanya dalam satu perintah.
Program Ares sebagai pemimpin sistem keamanan juga ditemani oleh program lain yakni Athena (Jodie Turner-Smith) yang pada akhirnya berkonflik. Namun, ternyata loyalitas dari program AI juga bisa goyah karena perintah yang diberikan memiliki kontradiksi dengan fakta yang ada.
Dalam film digambarkan bagaimana program Ares yang runtuh loyalitasnya karena memiliki perasaan dianggap sebagai program malfungsi. Di satu sisi, program Athena yang menuruti perintah justru dapat mendatangkan ancaman yang lebih besar, termasuk pada pemberi perintah itu sendiri.
4. Film Karya Sutradara Ternama dan Melibatkan Aktor Besar Hollywood
Franchise Tron sendiri merupakan karya sutradara ternama, Joachim Ronning yang sudah tidak perlu diragukan lagi kemampuannya. Kesuksesan karyanya membuat sutradara asal Norwegia ini juga pernah masuk ke nominasi penghargaan film terbesar dunia, Academy Award.
Selain lewat seri Tron sebelumnya, Ronning juga dikenal dari beberapa karya lainnya yang meledak di pasaran, yakni Pirates of The Caribbean: Dead Man Tell No Tales (2017) dan Maleficent: Mistress of Evil yang kuat dengan CGI atau Kon-Tiki (2012) dan film dokumenter seperti Beatles (2014).
Seri ketiga Tron ini juga dibintangi oleh beberapa aktor besar Hollywood, mulai dari Jared Leto, Greta Lee, Evan Peters, Jeff Bridges, Gillian Anderson, Cameron Monaghan, hingga Jodie Turner-Smith. Selain memerankan karakter utama, Jared Leto bahkan juga menjadi produser dalam proyek ini.
5. Bisa Ditonton Semua Kalangan, Termasuk yang Belum Pernah Menyaksikan Seri Sebelumnya
Penonton akan disuguhkan bagaimana menyatunya kehidupan dunia nyata di universe Tron dan kehidupan yang berlangsung di Grid milik ENCOM dan Dillinger Systems. Meskipun belum menonton seri Tron (1982) dan Tron: Legacy (2010), kamu tetap bisa menikmati cerita ini sebagai penonton awam.
Cerita yang disajikan baru dan bukan cerita bersambung dari seri sebelumnya sehingga bisa dinikmati meskipun bukan penggemar franchise Tron. Bagi para penggemar franchise ini, kamu tentu akan mengalami flashback dengan beberapa seri sebelumnya.
Pengalaman nonton film Tron: Ares ini juga akan makin terasa memuaskan di bioskop dengan IMAX sehingga sangat sayang dilewatkan selama masih tayang di layar lebar. Dengan berbagai CGI yang memukau dan cerita yang konfliknya kompleks namun runtut, film ini bisa menjadi tontonan keluarga, terlebih bagi pecinta film Sci-Fi.
Film Tron: Ares sudah tayang di bioskop mulai 8 Oktober 2025 di bioskop kesayangan kamu. Segera amankan tiket, ya!











