6 Tanda Kolesterol Tinggi Saat Berjalan, Kenali Segera

Gejala Kolesterol Tinggi yang Bisa Dirasakan Saat Berjalan Kaki

Kolesterol tinggi atau hiperkolesterolemia adalah kondisi di mana kadar kolesterol dalam darah melebihi batas normal. Jika tidak segera ditangani, kondisi ini dapat memicu berbagai gangguan kesehatan serius seperti stroke dan penyakit jantung. Salah satu akibat dari kolesterol tinggi adalah penyempitan atau penyumbatan pembuluh darah yang mengakibatkan gangguan sirkulasi darah, terutama pada bagian tubuh seperti kaki, perut, dan lengan. Kondisi ini dikenal sebagai penyakit arteri perifer (PAD).

Oleh karena itu, penting bagi seseorang untuk mengenali gejala-gejala kolesterol tinggi, terutama saat melakukan aktivitas fisik seperti berjalan kaki. Berikut ini adalah tujuh gejala kolesterol tinggi yang bisa dirasakan saat berjalan:

  1. Sakit pada Kaki

    Salah satu tanda awal kolesterol tinggi adalah rasa sakit pada kaki, terutama pada bagian betis, paha, dan bokong. Hal ini disebabkan oleh penyempitan arteri akibat penumpukan kolesterol, sehingga suplai oksigen ke otot berkurang. Rasa sakit biasanya muncul saat berjalan atau menaiki tangga, namun akan berkurang setelah istirahat. Jika kondisi semakin parah, rasa sakit bisa terjadi bahkan ketika sedang beristirahat.

  2. Kesemutan atau Mati Rasa

    Sirkulasi darah yang tidak lancar dapat menyebabkan kesemutan atau mati rasa pada kaki dan jari-jari. Kondisi ini terjadi karena saraf membutuhkan darah beroksigen untuk bekerja secara efisien. Ketika arteri menyempit akibat kolesterol, fungsi saraf terganggu. Jika tidak segera diobati, kondisi ini bisa berkembang menjadi kesemutan kronis atau cedera saraf.

  3. Kram pada Kaki atau Lengan

    Kram pada kaki atau lengan juga merupakan tanda adanya gangguan sirkulasi darah. Rasa kram ini disebabkan oleh kurangnya pasokan darah ke otot saat aktivitas fisik meningkat. Semakin parah penyumbatan arteri, maka semakin cepat rasa sakit muncul, bahkan saat beristirahat.

  4. Rasa Dingin yang Ekstrem

    Sirkulasi darah yang buruk akibat kolesterol tinggi dapat membuat salah satu kaki terasa lebih dingin dibanding bagian tubuh lainnya. Hal ini terjadi karena arteri yang menyempit membatasi aliran darah, sehingga pengiriman panas ke kaki terhambat. Rasa dingin kronis bisa menjadi tanda PAD tingkat lanjut dan perlu segera ditangani.

  5. Kelemahan Otot

    Penyempitan arteri akibat kolesterol dapat menyebabkan kelemahan otot-otot kaki. Kondisi ini membuat seseorang kesulitan berjalan, menjaga keseimbangan, atau berdiri dalam waktu lama. Jika tidak segera ditangani, kelemahan otot bisa berkembang menjadi atrofi otot, yang meningkatkan risiko jatuh dan kurangnya mobilitas.

  6. Perubahan Warna Kulit

    Perubahan warna kaki atau tungkai, seperti menjadi lebih terang atau biru keunguan, bisa menjadi indikasi kolesterol tinggi. Warna ini terjadi karena kurangnya pasokan darah kaya oksigen ke kulit. Dalam kasus ekstrem, perubahan warna bisa menjadi tanda sianosis, yaitu jaringan yang tampak biru karena kekurangan oksigen. Perubahan warna yang terus-menerus memerlukan diagnosis medis secepatnya.

  7. Ketidaknyamanan Saat Berjalan

    Beberapa orang mungkin merasa nyeri atau ketidaknyamanan saat berjalan meskipun tidak ada kelainan fisik yang jelas. Ini bisa menjadi tanda awal dari gangguan sirkulasi akibat kolesterol tinggi.

Penyebab Kolesterol Tinggi

Penyebab kolesterol tinggi bisa berasal dari faktor gaya hidup dan genetika. Faktor gaya hidup seperti merokok, stres berlebihan, konsumsi alkohol, serta kurangnya aktivitas fisik dapat memengaruhi kadar kolesterol dalam darah. Selain itu, pola makan yang tinggi lemak jenuh dan kolesterol juga berkontribusi pada peningkatan kadar kolesterol. Oleh karena itu, penting untuk menjaga gaya hidup sehat dengan mengonsumsi makanan bergizi, rutin berolahraga, dan menghindari kebiasaan merokok atau minum alkohol.