Inovasi Digital dalam Pencarian Kerja di Jawa Barat
BANDUNG – Aplikasi “Nyari Gawe” kini menjadi salah satu inisiatif terbaru yang dikeluarkan oleh Pemerintah Daerah Provinsi Jawa Barat (Pemprov Jabar) untuk memudahkan pencari kerja dalam mencari peluang pekerjaan.
Aplikasi ini dirancang agar perusahaan dapat dengan mudah memasang dan mengelola lowongan kerja, bahkan melakukan wawancara secara virtual serta menyeleksi kandidat berdasarkan kualifikasi yang sesuai.
Dengan kehadiran aplikasi ini, pihak pemerintah berupaya menjembatani hubungan antara pencari kerja dan perusahaan secara lebih cepat, transparan, serta terbuka.
Hal ini dilakukan guna memastikan bahwa semua informasi tentang lowongan kerja dapat diakses langsung oleh masyarakat yang sedang mencari pekerjaan.
Gubernur Jawa Barat, Dedi Mulyadi atau yang akrab disapa KDM, menekankan pentingnya transparansi dalam proses rekrutmen tenaga kerja. Ia menyatakan bahwa aplikasi “Nyari Gawe” hadir sebagai bentuk komitmen pemerintah dalam memastikan sistem rekrutmen yang nyata dan efektif.
Menurutnya, tidak boleh ada situasi di mana aplikasi ini hanya ramai dengan pelamar, tetapi tidak ada lowongan yang tersedia.
KDM juga menyebutkan bahwa perusahaan yang enggan membuka informasi secara publik akan diumumkan oleh pihak pemerintah. Langkah ini bertujuan untuk mendorong perusahaan agar lebih aktif dalam memberikan kontribusi bagi peningkatan kesejahteraan masyarakat Jabar.
Selain itu, Pemprov Jabar juga memperhatikan aspek peningkatan kompetensi tenaga kerja. Salah satu strategi yang diterapkan adalah melalui kolaborasi dengan berbagai pihak, termasuk TNI.
Tujuannya adalah untuk memberikan pelatihan dan pengembangan kapasitas kepada calon tenaga kerja agar siap bekerja sekaligus memiliki karakter yang kuat dan disiplin tinggi.
“Kami ingin tenaga kerja yang lahir dari Jabar bukan hanya siap bekerja, tapi juga punya karakter kuat dan disiplin tinggi,” ujar KDM dalam Rapat Koordinasi (Rakor) Ketenagakerjaan yang bertema “Membangun Konektivitas Lowongan Pekerjaan dengan Aplikasi Nyari Gawe”.
Melalui kolaborasi lintas sektoral dan pemanfaatan teknologi digital, Pemprov Jabar berupaya menurunkan angka pengangguran sekaligus memperkuat ekosistem tenaga kerja yang adaptif, transparan, dan berkeadilan.
Aplikasi “Nyari Gawe” menjadi contoh nyata dari transformasi digital yang dilakukan oleh pemerintah daerah dalam bidang ketenagakerjaan. Dengan aplikasi ini, harapan dan peluang kerja dapat dipertemukan, serta masa depan kerja yang inklusif dan berkeadilan bisa tercapai bagi seluruh warga Jabar.
Angka Pengangguran dan Strategi Penurunan
Menurut data dari Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi Jabar, angka pengangguran pada Februari 2025 mencapai 1,81 juta orang atau sebesar 6,74 persen. Meskipun angka ini menunjukkan penurunan sebesar 0,17 persen dibanding tahun sebelumnya, tantangan masih sangat besar.
Terutama karena pengangguran didominasi oleh lulusan Sekolah Menengah Kejuruan (SMK).
Untuk menghadapi tantangan tersebut, Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi Jabar menargetkan penurunan tingkat pengangguran hingga satu persen pada tahun ini. Dalam hal ini, pelatihan, pemagangan, serta pemanfaatan aplikasi “Nyari Gawe” menjadi kunci utama.
Fitur dan Pengembangan Aplikasi “Nyari Gawe”
Aplikasi “Nyari Gawe” dirancang dengan fitur-fitur yang memudahkan perusahaan dalam memasang dan mengelola lowongan kerja. Selain itu, aplikasi ini juga memungkinkan wawancara daring dan seleksi kandidat berdasarkan kualifikasi yang sesuai. Dukungan kecerdasan buatan (AI) juga menjadi bagian dari fitur yang tersedia.
Adi Komar, Kepala Dinas Komunikasi dan Informatika Jabar, menjelaskan bahwa pengembangan fitur aplikasi dilakukan sesuai masukan dari perusahaan dan pengguna.
Tujuannya adalah untuk memperkuat ekosistem ketenagakerjaan di Jabar sehingga lebih terhubung dan efisien. Dengan demikian, aplikasi ini akan terus berkembang sesuai kebutuhan pasar dan keinginan pengguna.












