7 Fakta Makanan Harian dari Dokter Harvard, Ini Dia!

Fakta Ilmiah tentang Makanan Sehari-hari yang Perlu Diketahui

Banyak orang menganggap bahwa makanan sehari-hari seperti nasi putih, kopi, dan pisang memiliki dampak negatif terhadap kesehatan. Namun, seorang ahli gastroenterologi dari Stanford dan Harvard, Dr. Saurabh Sethi, memberikan penjelasan ilmiah mengenai manfaat dan risiko dari berbagai jenis makanan tersebut. Menurutnya, konsumsi makanan tertentu bisa bermanfaat atau justru merugikan tubuh, tergantung pada cara pengolahannya dan kebiasaan makan seseorang.

Berikut adalah tujuh fakta penting mengenai makanan sehari-hari yang perlu diketahui:

1. Nasi Putih Tidak Selalu Jahat

Banyak orang menghindari nasi putih karena khawatir akan berdampak buruk pada berat badan atau kesehatan pencernaan. Namun, menurut Sethi, nasi putih bisa menjadi pilihan yang baik jika dimasak dengan cara tertentu. Ia menyarankan untuk memasak nasi selama 40 menit dengan satu sendok teh minyak kelapa, lalu mendinginkannya dan menyimpannya dalam lemari es selama 12 jam. Proses ini membentuk pati resisten yang bertindak seperti serat, sehingga lebih mudah dicerna dan membantu menjaga keseimbangan mikrobioma usus.

2. Kafein dalam Kopi Bisa Jadi Penambah Energi dan Pemicu Masalah

Kopi umumnya diminum untuk meningkatkan energi dan kewaspadaan. Sethi menjelaskan bahwa kopi juga dapat meningkatkan metabolisme usus serta memberi makan bakteri baik di dalam tubuh. Namun, konsumsi berlebihan, terutama saat perut kosong, bisa menyebabkan masalah pencernaan seperti refluks, kecemasan, atau diare. Oleh karena itu, penting untuk mengatur jumlah konsumsi kopi dan waktu minumnya agar tidak merusak kesehatan sistem pencernaan.

3. Pisang Hijau Lebih Baik untuk Kesehatan Usus

Pisang hijau ternyata lebih bermanfaat dibandingkan pisang matang. Sethi menjelaskan bahwa pisang yang agak hijau kaya akan pati resisten, yang merupakan prebiotik alami yang memberi makan bakteri baik di usus tanpa meningkatkan kadar gula darah. Sementara itu, pisang yang terlalu matang cenderung mengandung gula tinggi, sehingga kurang ideal untuk dikonsumsi secara berlebihan.

4. Rempah-rempah Bukan Hanya Untuk Rasa

Rempah-rempah seperti kunyit dan jahe bukan hanya digunakan untuk menambah rasa makanan. Menurut Sethi, rempah-rempah ini memiliki manfaat kesehatan yang signifikan, seperti melancarkan pencernaan, mengurangi peradangan, dan melindungi lapisan usus. Ia bahkan mengonsumsinya setiap hari sebagai bagian dari rutinitas kesehatannya.

5. Yoghurt Tawar Lebih Efektif Daripada Minuman Probiotik

Meskipun banyak produk probiotik yang tersedia di pasaran, Sethi menilai bahwa yoghurt tawar lebih efektif dalam mendukung kesehatan usus. Ia menjelaskan bahwa yoghurt tawar, kefir, atau asinan kubis yang merupakan makanan fermentasi asli tidak mengandung tambahan gula, sehingga lebih aman untuk kesehatan mikrobioma usus.

6. Buah Beri Bermanfaat untuk Kesehatan Usus

Buah beri seperti blueberry, raspberry, dan delima dianjurkan untuk dikonsumsi secara rutin. Menurut Sethi, buah-buahan ini dapat mengurangi stres oksidatif dan memberikan nutrisi yang baik untuk bakteri baik di usus. Manfaatnya bahkan lebih baik dibandingkan kapsul probiotik yang biasanya dijual di pasar.

7. Biji Chia dan Basil Mengandung Serat Tinggi

Biji chia dan basil juga direkomendasikan oleh Sethi sebagai sumber serat yang baik. Kedua bahan ini dapat menyerap air dan membentuk gel di usus, sehingga membantu proses pencernaan. Selain itu, keduanya juga memberikan manfaat kesehatan yang baik bagi sistem pencernaan.

Pentingnya Cara Makan dan Pola Hidup

Sethi menekankan bahwa cara makan dan pola hidup sangat berpengaruh pada kesehatan usus. Ia menyarankan untuk menghindari makan terlalu cepat dan mencoba mengurangi stres, karena hal-hal ini bisa mengganggu proses pencernaan. Selain itu, ia juga menekankan bahwa usus membutuhkan ritme yang teratur, seperti rutinitas makan, tidur, dan BAB. Kesehatan mikrobioma usus sangat bergantung pada konsistensi dan keseimbangan dalam gaya hidup harian.