Penyakit Lupus dan Dampaknya pada Tubuh
JAKARTA – Lupus adalah penyakit autoimun yang terjadi ketika sistem kekebalan tubuh menyerang jaringan sehat. Akibatnya, peradangan bisa muncul di berbagai organ seperti pembuluh darah, jantung, kulit, ginjal, sendi, paru-paru, hingga otak.
Gejala lupus sangat bervariasi, mulai dari nyeri sendi, ruam kemerahan, kulit yang sensitif terhadap sinar matahari, hingga pembengkakan kelenjar. Meskipun gejala berbeda-beda pada setiap individu, peradangan akibat lupus tidak akan hilang tanpa pengobatan.
Salah satu faktor penting dalam mengelola penyakit ini adalah pola makan. Asupan yang tepat dapat membantu meredakan peradangan dan memperbaiki kondisi tubuh, sementara beberapa makanan tertentu justru bisa memperburuk gejala. Berikut beberapa jenis makanan yang sebaiknya dihindari oleh pasien lupus.
Makanan yang Harus Dihindari oleh Pasien Lupus
-
Alkohol
Konsumsi alkohol dapat mengganggu efektivitas obat-obatan, termasuk obat antiinflamasi nonsteroid (OAINS) seperti ibuprofen. Kombinasi antara alkohol dan OAINS meningkatkan risiko tukak lambung dan perdarahan internal. Selain itu, jika menggunakan obat pengencer darah seperti warfarin, alkohol juga bisa memperbesar risiko gangguan hati.
-
Kecambah Alfalfa
Kecambah alfalfa mengandung senyawa L-canavanine, yang dapat merangsang sistem kekebalan tubuh untuk menjadi lebih aktif. Pada orang dengan lupus, hal ini bisa memperburuk proses autoimun. Meski studi tentang alfalfa sebagai pemicu flare lupus masih berupa laporan kasus, banyak dokter merekomendasikan pasien lupus untuk menghindari konsumsi alfalfa demi mencegah risiko kekambuhan.
-
Bawang Putih
Bawang putih mengandung senyawa alami seperti allicin, ajoene, dan thiosulfinate yang dapat merangsang sistem kekebalan tubuh. Pada orang sehat, efek ini bisa bermanfaat, tetapi pada pasien lupus, stimulasi tambahan dapat memperburuk peradangan dan memicu flare. Oleh karena itu, pasien lupus disarankan untuk membatasi atau menghindari konsumsi bawang putih dalam jumlah besar.
-
Sayuran dari Keluarga Nightshade
Sayuran seperti tomat, terong, paprika, dan kentang bisa memicu nyeri sendi atau peradangan pada sebagian pasien lupus. Meskipun belum ada bukti ilmiah kuat, sayuran ini mengandung alkaloid yang bisa menyebabkan reaksi pada orang yang sensitif. Perhatikan apakah sayuran ini memicu gejala setelah dikonsumsi, dan hindari jika diperlukan.
-
Daging Merah
Daging merah mengandung lemak jenuh tinggi yang meningkatkan risiko penyakit jantung. Sebagai alternatif, pilihlah ikan berlemak seperti ikan kembung, tuna, makerel, dan kakap. Ikan berlemak kaya akan asam lemak omega-3 yang membantu melindungi kesehatan jantung serta menekan proses peradangan.
-
Garam (Sodium)
Konsumsi garam berlebihan meningkatkan risiko tekanan darah tinggi dan penyakit jantung. Pasien lupus perlu mengontrol asupan garam dengan meminta makanan tanpa tambahan garam dan saus yang disajikan terpisah.
-
Makanan Tinggi Gula
Asupan gula berlebih dapat memicu pelepasan sitokin yang terkait dengan peradangan. Gula juga berkontribusi pada penambahan berat badan dan kolesterol tinggi. Pastikan untuk memeriksa label makanan, karena gula sering tersembunyi dalam produk sehari-hari seperti saus tomat dan kecap manis.
Pola Makan yang Ideal untuk Pasien Lupus
Hingga kini, tidak ada pola makan khusus yang berlaku mutlak bagi pasien lupus. Namun, memilih makanan sehat dan seimbang setiap hari terbukti membantu memperbaiki kondisi fisik sekaligus mendukung kesehatan mental. Perhatikan bagaimana tubuh bereaksi terhadap makanan tertentu, lalu hindari yang memperburuk gejala.
Secara umum, pola makan terbaik bagi pasien lupus adalah pola makan sehat untuk jantung, yaitu kaya akan sayuran berwarna, rendah lemak jenuh, serta seimbang dalam asupan gizi. Menjaga pola makan dapat membantu mengelola penyakit serta menjaga kualitas hidup pasien lupus.











