Kesalahan Umum dalam Penggunaan Bahasa yang Perlu Diperhatikan
Dalam percakapan sehari-hari, kita sering kali menggunakan frasa atau kalimat tanpa menyadari bahwa ada kesalahan makna atau struktur tata bahasa.
Meskipun frasa tersebut terdengar biasa, penggunaannya bisa menimbulkan kesan yang tidak diinginkan. Berikut ini adalah beberapa ungkapan yang sering digunakan dengan kesalahan dan perlu diperbaiki.
1. “Saya bisa lebih tidak peduli”
Kalimat ini sering kali digunakan untuk menyampaikan ketidakpedulian. Namun, frasa yang benar seharusnya adalah “saya tidak bisa lebih tidak peduli”.
Frasa ini mengandung makna bahwa seseorang benar-benar tidak peduli sama sekali, sedangkan “saya bisa lebih tidak peduli” justru menunjukkan bahwa masih ada tingkat kepedulian tertentu.
2. “Untuk semua tujuan intensif”
Frasa ini merupakan miskonsepsi dari “untuk semua maksud dan tujuan”. Kata “intensif” tidak memiliki hubungan dengan makna aslinya. Penggunaan kata ini bisa membuat lawan bicara merasa bingung karena terkesan salah paham terhadap idiom yang sudah baku.
3. “Tanpa peduli”
Ungkapan ini tidak termasuk dalam kosakata baku. Jika ingin menekankan suatu poin, cukup gunakan “tanpa peduli” saja. Kombinasi antara “terlepas dari” dan “tanpa peduli” tidak dianjurkan dalam bahasa formal.
4. “Saya sudah melakukannya”
Pola kalimat ini sering terdengar dalam percakapan kasual. Sebenarnya, kalimat yang benar adalah “saya sudah melakukannya” atau “saya telah melakukannya”. Kesalahan tata bahasa seperti ini bisa membuat seseorang terlihat kurang terpelajar.
5. “Menjepitnya di pantat”
Ini adalah kesalahan klasik dalam penggunaan idiom. Frasa yang benar adalah “nip it in the bud”, yang berasal dari dunia hortikultura dan berarti menghentikan masalah sejak awal. Penggunaan frasa ini menunjukkan ketidakpahaman makna aslinya.
6. “Anda akan mendapatkan hal lain”
Ungkapan ini sering digunakan sebagai peringatan atas konsekuensi yang akan terjadi. Frasa yang benar dan lebih umum adalah “Anda akan mendapatkan kejutan lain”. Penggunaan yang salah dapat membingungkan lawan bicara dan terkesan aneh.
7. “Satu dalam sama”
Frasa ini adalah versi yang salah dari idiom “satu dan sama”, yang berarti dua hal yang identik. Menggunakan “dalam” di sini adalah kesalahan yang umum sekali. Ini menandakan kurangnya pengetahuan tentang idiom yang benar.
8. “Ekspreso”
Pengucapan kata ini dengan “x” sering kali menjadi tanda orang yang tidak terbiasa dengan nama minumannya. Seharusnya, kata yang benar adalah “es-pres-so”. Kesalahan ini sering kali dilakukan oleh orang yang kurang teredukasi tentang istilah-istilah di luar bahasa ibu mereka.
Pentingnya Kesadaran dalam Penggunaan Bahasa
Penggunaan frasa-frasa di atas bisa mencerminkan kebiasaan komunikasi yang perlu diperbaiki. Meskipun niatnya baik, kesalahan-kesalahan ini sering kali disalahartikan. Kesadaran akan penggunaan bahasa sangat penting sekali.
Mempelajari ekspresi yang benar dapat membantu kita berkomunikasi lebih efektif dan menghindari kesalahpahaman. Perbaikan kecil dalam pemilihan kata dapat membuat perbedaan yang sangat besar. Pada akhirnya, komunikasi adalah tentang bagaimana kita menyampaikan ide kita dengan jelas.