Dia melanjutkan, warga sebenarnya tidak tinggal diam. Warga juga sempat mencoba menyekolahkan Adnan di Madrasah Tsanawiyah (MTs) secara gratis, namun Adnan menolak.
Atas inisiatif warga dan demi masa depannya, Adnan kemudian ditempatkan di Panti Asuhan Muhammadiyah yang berada di Jalan Lingkar Bumiayu. Harapannya, ia bisa mendapatkan pendidikan dan kehidupan yang lebih baik.
Tapi Adnan tak bertahan lama di sana. Ia pergi tanpa pamit. Hingga kemudian, nama Adnan muncul di media sosial, terekam mengayuh sepeda seorang diri, mencari jalan untuk bertemu KDM.
“Kami warga sudah berupaya semaksimal mungkin membantu. Tapi memang tidak mudah,” ujar Kades Irma.
Kisah Adnan menyisakan banyak pertanyaan. Tapi satu hal yang pasti, ia sedang mencari harapan di tengah jalan panjang kehidupan yang belum ramah kepadanya.
Sementara itu, tetangga Adnan, Tuti Sri Wahyuningsih mengungkapkan, Adnan pergi dari Panti Asuhan Muhammadiyah tanpa sepengetahuan dirinya dan pengurus panti. Ia mengaku sudah berupaya semaksimal mungkin agar Adnan bisa sekolah.
“Dia pergi tanpa sepengetahuan kami yang mengantarnya ke panti. Dan perginya itu ke arah Jawa Barat, sampai sekarang tidak pernah pulang ada kontak dan tidak ada kabar. Kami sebagai warga hanya mendengar informasi dari sosmed,” tandasnya.
Adnan Prasetyo, Remaja Yatim Piatu asal Brebes Bersepeda Ratusan Km Demi Bertemu KDM
