Pertemuan Mediasi antara Bripda Farhan dan Keluarga Sukmawati
Setelah menghilang dan menimbulkan kegaduhan di kalangan masyarakat, Bripda Farhan, anggota Brimob Polda Gorontalo yang batal menikah dengan Sukmawati (24), akhirnya kembali bertemu dengan keluarga calon istrinya. Pertemuan ini dilakukan dalam rangka mediasi dan difasilitasi oleh pihak Brimob, serta digelar di kediaman Sukmawati di Desa Pangadaa, Kabupaten Gorontalo, pada Kamis malam (14/8/2025).
Dalam pertemuan tersebut, pihak keluarga Farhan menyampaikan permintaan maaf atas ketidakhadiran Bripda Farhan saat prosesi ijab kabul yang seharusnya berlangsung pada Sabtu pagi (9/8/2025). Meskipun menerima permintaan maaf itu, keluarga Sukmawati tetap mempertahankan pendirian mereka bahwa masalah ini tidak berhenti hanya di tingkat keluarga.
Menurut Zainuddin Husain, sepupu Sukmawati, keluarga masih akan menempuh jalur hukum untuk menyelesaikan kasus ini. “Sebagai manusia, kami memaafkan pihak keluarga Farhan yang sudah datang. Namun, proses hukumnya masih berlanjut di Polda Gorontalo,” ujar Zainuddin saat dihubungi TribunGorontalo.com, Selasa (19/8/2025).
Dalam pertemuan tersebut, kedua belah pihak juga membuat surat pernyataan. Namun, keputusan akhir tetap diserahkan kepada Sukmawati. “Semua keputusan ada pada Sukmawati. Kami keluarga hanya mendampingi dalam proses hukum,” jelas Zainuddin.
Zainuddin juga menyebutkan bahwa Bripda Farhan telah menyatakan kesiapannya untuk bertanggung jawab dan menerima konsekuensi, termasuk kembali menikah dengan Sukmawati. “Farhan sudah mengakui dan siap mempertanggungjawabkan semua kesalahannya serta menerima konsekuensi dari institusi,” tambahnya.
Meski begitu, keluarga masih menunggu keputusan Sukmawati yang hingga saat ini masih dalam kondisi tertekan. “Kami belum bisa menyimpulkan apakah akan menikah lagi, karena sampai sekarang Sukmawati masih down. Kami menunggu ia pulih dan mendengar keputusannya,” tegas Zainuddin.
Hingga saat ini, keputusan Sukmawati masih sama, yaitu tidak melanjutkan pernikahan. “Keputusannya masih sama, Sukmawati tidak ingin melanjutkan ke jenjang pernikahan lagi,” tambahnya.
Peristiwa Membawa Duka
Sebelumnya, rencana pernikahan Sukmawati dengan seorang anggota polisi pada Sabtu (9/8/2025) mendadak berubah menjadi duka. Fatmawati Soman, ibunda Sukmawati, bahkan sempat pingsan dan dilarikan ke rumah sakit karena syok berat.
Sukmawati mengungkapkan bahwa malam sebelum akad nikah, ia dan Farhan masih berkomunikasi. “Malam itu sempat ada komunikasi, bahkan siang masih ada. Dia chat mau datang ambil baju adat yang akan dipakai,” ujarnya.
Namun, tak lama setelah itu, saudara perempuan Farhan menelepon Sukmawati untuk menanyakan keberadaan Farhan. Sukmawati pun langsung menghubungi Farhan. “Saya chat, ‘Kamu di mana? Keluargamu khawatir bertanya lokasimu’,” katanya. Farhan membalas bahwa ia berada di rumah.
Namun, saat Sukmawati mengonfirmasi ke kakak Farhan, jawaban yang didapat justru berbeda. “Kakaknya bilang, ‘Di rumah mana yang dimaksud?’ Saya kembali bertanya pada Farhan dan bilang jangan berbohong,” jelas Sukmawati.
Farhan tetap bersikeras berada di rumah. Balasan terakhir dari Farhan diterima pada pukul 23.21 WITA. Sehari setelah acara, pada Minggu (10/8/2025), Sukmawati kembali menghubungi Farhan. “Saya chat lagi, ‘Kamu tidak mau pulang? Terus bagaimana dengan hubungan kita ini?’,” kenangnya. Farhan hanya membalas singkat, “Why.”
Sukmawati juga sempat menanyakan maksud kedatangan keluarga Farhan yang datang setelah acara pernikahan batal. Namun, balasan yang diterima justru memilukan. “Dia balas ‘tidak tahu’. Lalu saya bilang, ‘Sudah selesai kita berdua’. Dia lalu membalas, ‘Kenapa orang lain yang harus mencampuri urusan ini, kenapa tidak hanya kita keluarga saja?’. Di situ saya tidak lagi balas,” tukasnya.
Sukmawati menegaskan, ia dan Farhan tidak memiliki masalah sama sekali sebelum kejadian. “Tidak ada masalah sama sekali. Kami baik-baik saja,” katanya. Ia menceritakan bahwa hubungan mereka sudah berjalan sejak Februari 2025, dan keduanya sudah melewati prosesi pernikahan dinas.
Pada hari kejadian, suasana di rumah Sukmawati masih menyisakan dekorasi pernikahan, namun perlengkapan seperti baju dan kursi mulai diangkut. Tiga anggota Brimob sempat datang bertamu untuk mengundang Hamid, ayah Sukmawati, ke markas, namun Hamid menolak karena masih ingin menenangkan diri.
Dalam perbincangan itu, anggota Brimob menjelaskan bahwa kedatangan mereka adalah bentuk tanggung jawab institusi.