Arimbi Syifana Andayani, Bintang Muda Voli Putri Indonesia yang Menarik Perhatian
JAKARTA – Pemain voli putri berusia 13 tahun asal Semarang, Jawa Tengah, Arimbi Syifana Andayani, telah menarik perhatian publik dengan penampilannya di babak Final Four Livoli 2025. Meski masih sangat muda, ia tampil luar biasa dalam pertandingan yang digelar di GOR Ki Magetan, Jawa Timur.
Arimbi memainkan posisi opposite, sebuah posisi yang biasanya diisi oleh pemain dengan pengalaman lebih matang. Ia bahkan mengambil alih peran yang sebelumnya dipegang oleh idolanya, Megawati Hangestri Pertiwi. Penampilannya di lapangan mencuri perhatian dan memberikan semangat baru bagi dunia voli putri Indonesia.
Kehadiran Arimbi dalam Final Four Livoli 2025
Dalam pertandingan antara Rajawali O2C melawan PBV TNI AU, Arimbi tampil memukau meskipun timnya kalah dengan skor 0-3 (17-25, 19-25, 17-25). Ia berhasil mencatatkan 6 poin dalam pertandingan tersebut. Meskipun kalah, penampilannya membuat banyak orang mengingatkan bahwa ia adalah calon bintang masa depan.
Pelatih Rajawali O2C, Octavian, yang juga pernah menjadi pelatih Timnas voli putri Indonesia di SEA V League 2025, memutuskan untuk memainkan Arimbi yang baru saja berusia 13 tahun. Keputusan ini mendapat banyak respons positif dari para penggemar voli.
Latar Belakang dan Perjalanan Karier Arimbi
Arimbi lahir pada tahun 2012 dan sejak kecil sudah dikenalkan dengan olahraga voli oleh ayahnya. Awalnya, ia belajar dasar-dasar seperti passing dari sang ayah. Perkenalannya dengan voli dimulai saat ia mengikuti Proliga seri Semarang, di mana ia kemudian diajak bergabung dengan tim Rajawali O2C.
Proses seleksi untuk masuk skuad babak Final Four Livoli 2025 awalnya tidak diketahui oleh Arimbi. Ia hanya tahu bahwa dirinya sedang menjalani latihan bersama tim senior. Setelah beberapa kali latihan, ia akhirnya dipilih sebagai bagian dari tim utama.
Idola dan Harapan Masa Depan
Arimbi mengidolakan Megawati Hangestri Pertiwi, salah satu pevoli terbaik di Indonesia. Ia mengatakan bahwa permainan Megawati sangat menginspirasinya. Bahkan, keduanya memiliki posisi yang sama yaitu opposite, yang merupakan posisi yang cukup menantang karena membutuhkan ketepatan dan kecepatan dalam menciptakan poin.
Di dunia voli putri Indonesia, posisi opposite seringkali digabungkan dengan outside hitter. Contohnya adalah Junaida Santi, yang kerap dipindahkan ke posisi opposite meskipun posisi alaminya adalah hitter. Hal ini menunjukkan bahwa posisi opposite membutuhkan keahlian khusus.
Prospek Arimbi di Masa Depan
Dengan usia yang masih muda dan potensi yang besar, Arimbi bisa menjadi calon pemain Timnas voli putri Indonesia di masa depan. Keberaniannya memainkan posisi opposite sejak awal menunjukkan bahwa ia memiliki tekad dan komitmen tinggi.
Rajawali O2C akan kembali bertanding dalam laga lanjutan Final Four Livoli Divisi Utama 2025. Mereka akan menghadapi Gresik Petrokimia pada hari Minggu (12/10) pukul 20.00 WIB. Arimbi diharapkan dapat kembali menunjukkan performa terbaiknya.
Penampilan Arimbi di lapangan menunjukkan bahwa Indonesia memiliki talenta muda yang siap mengisi posisi penting di dunia voli. Dengan dukungan dari pelatih dan keluarga, ia memiliki peluang besar untuk berkembang dan menjadi bintang baru di cabang olahraga ini.