Perseroan Aviana Sinar Abadi Tbk. (IRSX) Rencanakan Penambahan Modal dengan Rights Issue
JAKARTA – PT Aviana Sinar Abadi Tbk. (IRSX), yang bergerak di sektor energi dan infrastruktur, merencanakan penambahan modal melalui penerbitan saham baru dan waran.
Dalam rencana ini, perseroan akan menerbitkan hingga 12,39 miliar saham baru dengan nilai nominal Rp15 per saham. Jumlah saham tersebut setara dengan 66,67% dari modal ditempatkan dan disetor penuh setelah pelaksanaan rights issue.
Selain itu, perseroan juga akan menerbitkan Waran Seri II sebanyak-banyaknya 1,86 miliar waran. Setiap 100 saham baru yang diterbitkan akan melekat 15 waran. Setiap waran dapat ditukar menjadi satu saham baru sesuai ketentuan yang tercantum dalam prospektus.
Manajemen IRSX menjelaskan bahwa tujuan utama dari penerbitan saham dan waran ini adalah untuk mendukung ekspansi usaha serta memperkuat struktur permodalan perusahaan. Dana hasil dari penerbitan saham dan waran akan digunakan untuk investasi modal (capex) maupun modal kerja guna mendukung pengembangan bisnis.
Perseroan menegaskan bahwa jumlah akhir saham yang diterbitkan, harga pelaksanaan hak memesan saham, serta waran akan diumumkan melalui prospektus setelah persetujuan Otoritas Jasa Keuangan (OJK) terkait pernyataan pendaftaran PMHMETD I dinyatakan efektif.
Pelaksanaan rights issue dan penerbitan waran direncanakan akan dilakukan segera setelah pernyataan pendaftaran disetujui oleh OJK. Perseroan menargetkan pelaksanaan dalam jangka waktu maksimal 12 bulan sejak persetujuan Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa (RUPSLB).
Dampak keuangan dari rights issue ini diharapkan dapat meningkatkan ekuitas, memperbaiki rasio utang terhadap ekuitas, serta menambah aset perseroan. Selain itu, langkah ini juga diproyeksikan akan menambah likuiditas perdagangan saham IRSX di pasar modal.
Namun, perseroan mengingatkan adanya risiko dilusi bagi pemegang saham lama yang tidak menggunakan haknya. Jika pemegang saham tidak melaksanakan HMETD, kepemilikan mereka dapat turun hingga 66,67% dari total modal disetor pasca-rights issue. Risiko ini juga berdampak pada potensi pengurangan kontrol dalam keputusan strategis perseroan.
Sejauh ini, manajemen mengungkapkan tidak terdapat keberatan dari pihak terkait terhadap rencana penambahan modal ini. Perseroan telah menjadwalkan RUPSLB pada 25 September 2025 untuk meminta persetujuan para pemegang saham.
Beberapa tanggal penting yang berkaitan antara lain: pemberitahuan agenda ke OJK pada 12 Agustus, pengumuman RUPSLB pada 19 Agustus, daftar pemegang saham yang berhak pada 2 September, serta iklan pemanggilan RUPSLB pada 3 September 2025.
Manajemen IRSX optimistis bahwa rencana rights issue dan penerbitan waran akan memberikan dorongan bagi ekspansi perusahaan, memperkuat struktur permodalan, serta meningkatkan daya saing perseroan di sektor energi dan infrastruktur.