Ayah Kandung Arya Daru Bocorkan Perasaan Sang Diplomat

Pengakuan Ayah Arya Daru tentang Kehidupan Anak Tunggalnya

JAKARTA – Setelah hampir sebulan bungkam terkait kematian putranya, Subaryono akhirnya muncul di depan awak media untuk berbagi cerita tentang sosok Arya Daru.

Ia menjelaskan perjalanan hidup sang putra sejak kecil hingga meninggal dunia, yang menunjukkan bahwa Arya Daru adalah sosok yang sangat mandiri dan memiliki nilai-nilai tinggi.

Arya Daru adalah anak tunggal dari Subaryono dan Titi Sulastri. Perjuangan mereka untuk memiliki anak sangat berat, hingga pada tahun 1986, Arya Daru lahir sebagai buah cinta mereka.

Saat itu, Subaryono sedang mendapatkan beasiswa untuk melanjutkan studi magister dan doktoralnya di Kanada. Di usia dua tahun, Arya Daru diajak pindah ke Kanada bersama orang tuanya.

Di sana, Arya Daru tumbuh dengan pendidikan yang sangat baik. Menurut Subaryono, sekolah di Kanada memberinya banyak pelajaran tentang cara hidup yang baik, sopan santun, dan nilai-nilai penting lainnya. Arya Daru juga mahir berbahasa Inggris, hal yang sangat disyukuri oleh ayahnya.

Setelah tiga tahun tinggal di Kanada, Arya Daru kembali ke Indonesia. Di momen ini, ia menghadapi tantangan pertama dalam hidupnya. Subaryono menceritakan bagaimana Arya Daru harus beradaptasi dengan sistem pendidikan yang berbeda dari Kanada.

Saat itu, masih dalam masa pemerintahan Soeharto, siswa harus menghafal P4. Arya Daru merasa frustasi karena tidak terbiasa dengan metode pengajaran seperti ini.

Namun, dengan dukungan orang tua, Arya Daru berhasil beradaptasi. Ia masuk Sekolah Dasar Serayu dan kemudian menjadi murid berprestasi yang bisa masuk ke SMP unggulan di Yogyakarta. Prestasinya semakin membaik saat masuk SMA.

Subaryono sangat bangga dengan sikap Arya Daru yang sopan, cerdas, dan pandai bergaul. Subaryono menyebutkan bahwa Arya Daru memilih jalannya sendiri dalam hidup.

Meskipun semua teman ingin masuk sekolah IPA, Arya Daru memilih jurusan sosial. Dari SMA, ia bahkan terpilih sebagai peserta pertukaran mahasiswa se-Asia Tenggara, yang membuka wawasan internasionalnya.

Meskipun hanya anak tunggal, Arya Daru tidak pernah menyusahkan orang tua. Ia tumbuh menjadi pribadi yang mandiri dan tidak mudah meminta sesuatu.

Menurut Subaryono, Arya Daru selalu menunjukkan prestasinya dan tidak pernah menuntut apresiasi dari siapa pun. Hal ini membuatnya yakin bahwa Arya Daru tidak mungkin mengakhiri hidupnya sendiri.

Pengakuan ini menjadi salah satu bentuk kepedulian Subaryono terhadap putranya. Ia berharap masyarakat dapat memahami sisi lain dari Arya Daru, yang dikenal sebagai sosok yang baik dan berprestasi. Meski ada dugaan kematian yang mencurigakan, polisi tetap membuka ruang untuk penyelidikan lebih lanjut jika ada bukti baru.