Korban tanah bergerak, Santoso mengatakan, saat ini ia dan keluarganya terpaksa mengungsi di rumah keponakannya. Ia pun memungut sisa material besi yang masih bisa dimanfaatkan.
“Tapi karena saya ada dua KK, bersama dengan anak saya yang sudah berkeluarga, nanti anak saya akan pindah mengungsi di rumah saudaranya di Pemalang,” ungkap Santoso.
Dia mengutarakan, anaknya yang sudah berkeluarga dan sebelumnya tinggal bersama sebelum bencana, kini terpaksa harus berpencar mengungsi di tempat lainnya.
“Rumah keponakan saya kecil, masa mau ditempati dua KK yang mengungsi. Kami minta pemerintah secepatnya bisa merelokasi dan membangunkan rumah buat kami para korban bencana tanah bergerak,” pungkasnya.