Nestle Mengakhiri Karier CEO Laurent Freixe Akibat Hubungan Pribadi dengan Bawahan
SWISS – Perusahaan makanan raksasa asal Swiss, Nestle, mengumumkan pengunduran diri seketika dari CEO-nya, Laurent Freixe. Keputusan ini diambil setelah hanya satu tahun menjabat posisi tertinggi dalam perusahaan.
Penghapusan jabatan tersebut terjadi karena dugaan pelanggaran etika yang serius, yaitu hubungan romantis antara Freixe dengan seorang bawahan langsung.
Pengumuman ini dilakukan oleh Nestle, yang terkenal sebagai produsen cokelat Kit Kat dan produk susu. Perusahaan menyatakan bahwa pemberhentian Freixe berlaku segera.
Penyelidikan internal yang dipimpin oleh Direktur Independen Nestle, Paul Bulcke, serta Direktur Independen Utama, Pablo Isla, memastikan adanya pelanggaran standar tata kelola perusahaan.
Keputusan tegas yang diambil oleh Nestle tidak bisa dihindari. Paul Bulcke, yang mewakili pemegang saham, menjelaskan bahwa keputusan ini merupakan langkah yang diperlukan untuk menjaga nilai-nilai dan tata kelola perusahaan. Ia juga menyampaikan terima kasih atas kontribusi Freixe selama bertahun-tahun di Nestle.
Penyelidikan awal mengungkap bahwa hubungan tersebut melibatkan seorang karyawan non-eksekutif. Meskipun awalnya klaim tidak berdasar, laporan baru akhirnya membuat Nestle kembali melakukan investigasi dengan bantuan penasihat hukum independen. Hasilnya, dugaan tersebut terbukti benar.
Seorang juru bicara Nestle menegaskan bahwa perusahaan tetap berpegang pada prinsip tata kelola yang ketat, tanpa memandang posisi seseorang. Mereka juga menyatakan bahwa investigasi eksternal dilakukan setelah penyelidikan internal awal, dan keputusan hari ini menunjukkan bahwa mereka menanggapi tuduhan secara serius.
Karier Laurent Freixe Berakhir Mendadak
Laurent Freixe telah bekerja di Nestle selama hampir 40 tahun sebelum ditunjuk sebagai CEO global pada September tahun lalu. Ia menggantikan Mark Schneider, yang sebelumnya menjabat. Namun, karier panjangnya harus berakhir mendadak. Nestle juga menyatakan bahwa Freixe tidak akan menerima paket insentif pengunduran diri.
Untuk menggantikannya, Nestle menunjuk Philipp Navratil, yang telah bekerja di perusahaan sejak 2001. Sementara itu, Paul Bulcke akan mundur dari kursi direktur tahun depan. Ia digadang-gadang akan digantikan oleh Pablo Isla, mantan bos Inditex, yang merupakan pemilik brand mode Zara.
Tren CEO yang Terlibat dalam Masalah Hubungan Pribadi
Kasus Freixe menambah daftar panjang CEO yang tersandung masalah hubungan pribadi dengan karyawan. Sebelumnya, CEO BP Bernard Looney juga harus mundur setelah tidak sepenuhnya transparan terkait relasinya dengan staf.
Hal serupa juga menimpa Steve Easterbrook, mantan CEO McDonald’s, yang dipecat pada 2019 setelah terbukti menjalin hubungan dengan karyawan.
Investigasi lanjutan menemukan tiga hubungan tambahan. Easterbrook sempat menerima paket pesangon senilai 105 juta dollar AS, namun kemudian dikembalikan. Pada 2023, ia dijatuhi denda 400 ribu dollar oleh otoritas keuangan AS.
Nestle Pastikan Bisnis Tetap Stabil
Meski terjadi skandal besar, Nestle memastikan arah bisnis perusahaan tidak akan berubah. Paul Bulcke menegaskan bahwa strategi perusahaan tidak berubah dan momentum kinerja tetap terjaga.
Dengan penunjukan pemimpin baru, Nestle berupaya meyakinkan investor dan publik bahwa skandal ini tidak akan menggoyahkan fondasi perusahaan yang sudah lebih dari satu abad berdiri.