Curhat Ngenes Eko Patrio: Rumah Dijarah, Keluarga Ngontrak, Karier dan Harta Hancur

Perasaan Duka dan Kehilangan Eko Patrio Pasca-Penjarahan Rumahnya

JAKARTA – Eko Patrio mengungkapkan perasaan duka yang mendalam setelah rumahnya di Jalan Karang Asem 1, Kuningan, Setiabudi, Jakarta Selatan, dijarah oleh massa pada 30 Agustus lalu.

Kejadian ini tidak hanya menjadi kerugian materi, tetapi juga memberikan dampak emosional yang dalam bagi dirinya dan keluarganya. Rumah tersebut bukan sekadar tempat tinggal, melainkan simbol dari hasil kerja keras selama lebih dari dua dekade di industri hiburan Indonesia.

Dari seorang komedian hingga menjadi anggota DPR RI, kiprah Eko Patrio menunjukkan perjalanan panjang yang penuh tantangan. Ia menjelaskan bahwa kejadian ini sangat menyentuh hati, karena semua usaha dan perjuangan selama puluhan tahun tiba-tiba terabaikkan.

“Ini hasil kerja keras saya dari puluhan tahun, kepala jadi kaki, kaki jadi kepala, untuk memberikan yang terbaik buat keluarga saya,” ujarnya saat berada di Polda Metro Jaya.

Hingga kini, Eko belum menengok rumahnya pasca-kejadian penjarahan. Ia mengaku sedang tinggal di rumah kontrakan di pinggiran Jakarta. Hal ini juga menjadi klarifikasi atas tudingan bahwa ia kabur ke luar negeri.

Meski sedih, Eko berusaha ikhlas dengan berakhirnya karier politiknya. Ia menyerahkan urusan tersebut kepada Partai Amanat Nasional (PAN) dan Zulkifli Hasan sebagai Ketua Umum PAN.

Fokus utamanya saat ini adalah memulihkan kondisi psikologis anak dan istrinya, yang masih trauma akibat kejadian tersebut. “Buat saya yang penting sekarang saya dekat sama keluarga,” ujar Eko.

Kerugian Akibat Penjarahan

Eko Patrio hingga kini belum menghitung total kerugian materi pascapenjarahan rumahnya di bilangan Setiabudi, Jakarta Selatan. Yang bisa dipastikan adalah tidak ada barang yang tersisa di rumahnya. Semua habis dijarah.

“Kerugian belum saya hitung berapa, tetapi semuanya habis dan ludes, tidak tersisa. Baik masalah baju, celana, semua punya anak juga, tidak ada yang tersisa, semua habis dan luluh lantak,” kata Eko.

Akibat kejadian ini, Eko dan keluarganya kini terpaksa tinggal di sebuah rumah kontrakan di pinggiran Jakarta. Ini membuat mereka harus menghadapi tantangan baru dalam kehidupan sehari-hari.

Kontroversi dan Respons Publik

Sebelum kejadian penjarahan, Eko Patrio sempat menuai sorotan publik karena video joget-joget saat rapat tahunan di DPR. Selanjutnya, ia juga mengunggah video parodi sound horeg di akun media sosialnya yang dinilai tidak sensitif dengan kondisi masyarakat.

Saat itu, banyak warga mengalami kesulitan ekonomi akibat badai pemutusan hubungan kerja (PHK). Diduga karena hal ini, massa melampiaskan kemarahan dengan menjarah rumahnya.

Eko menyampaikan permohonan maaf atas peristiwa ini. Namun, situasi finansialnya kini menjadi perhatian besar. Partai Amanat Nasional (PAN) baru-baru ini mengajukan permohonan penghentian pemberian gaji, tunjangan, dan fasilitas lainnya bagi dua anggotanya di DPR RI, yaitu Eko Hendro Purnomo (Eko Patrio) dan Satria Utama (Uya Kuya).

Sumber Pendapatan Eko Patrio Selain DPR

Meskipun statusnya sebagai anggota DPR RI nonaktif, Eko Patrio memiliki beberapa sumber pendapatan:

  1. Komedian dan Artis

    Eko Patrio memulai kariernya di dunia lawak dengan membentuk grup lawak Seboel bersama Jejen dan Tejo. Setelah grup tersebut bubar, ia membentuk grup lawak baru bernama Patrio pada 1994. Grup ini muncul di televisi dalam acara Ngelaba. Selain komedian, Eko juga menjadi presenter dan bermain dalam tiga judul film.

  2. Kerajaan Bisnis

    Eko Patrio dan istri, Viona, memiliki bisnis sendiri. Ekomando Group bergerak di berbagai bidang seperti manajemen artis, musik, warung Komando, dan virtual office. Mereka juga memiliki bisnis online shop di bidang fashion.

  3. YouTube

    Eko Patrio memiliki channel YouTube bernama Eko Patrio TV. Meskipun jumlah subscriber mencapai 389 ribu, akun ini kurang aktif dalam beberapa waktu terakhir.

Harta Kekayaan Eko Patrio

Sebagai pejabat negara, Eko Patrio wajib melaporkan Laporan Harta Kekayaan Penyelenggara Negara (LHKPN). Dalam laporan 2 September 2024, total harta kekayaannya mencapai Rp 131,52 miliar, setelah dikurangi utang sebesar Rp 51,47 miliar. Aset terbesar terdiri dari tanah dan bangunan senilai Rp 166,03 miliar. Ia juga memiliki 6 mobil dengan nilai nyaris mencapai Rp 6 miliar.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *