Danantara Pastikan Investasi Rp16 Triliun di Pasar Modal dengan Perhatian pada Fundamental

Dana Besar Danantara untuk Pasar Modal

JAKARTA – PT Danantara Investment Management (Persero) akan mengalokasikan dana sebesar Rp16 triliun ke pasar modal pada akhir tahun 2025. Dana tersebut merupakan bagian dari rencana strategis perusahaan dalam memperkuat posisi di pasar keuangan. Namun, langkah ini dilakukan dengan pendekatan yang hati-hati dan berfokus pada aspek fundamental perusahaan.

Dalam rencananya, Danantara Indonesia akan menyalurkan dana sebesar US$10 miliar pada kuartal terakhir tahun 2025. Dari total dana tersebut, sekitar 80% akan dialokasikan untuk investasi di dalam negeri, termasuk pasar modal.

Estimasi menunjukkan bahwa antara 5% hingga 10% dari jumlah tersebut akan masuk ke pasar saham, yang berarti potensi nilai dana yang dialokasikan bisa mencapai kisaran Rp8 triliun hingga Rp16 triliun.

Chief Investment Officer (CIO) Danantara Indonesia, Pandu Patria Sjahrir, menjelaskan bahwa penempatan dana di pasar modal adalah bagian dari strategi pengelolaan balance sheet. Hal ini dilakukan sambil menunggu kesiapan investasi langsung, seperti proyek waste to energy atau sektor prioritas lainnya.

“Kami perlu mencari instrumen-instrumen yang likuid, yang nanti mudah dikonversi ke investasi langsung. Kami pasti akan masuk ke pasar, baik pasar modal, obligasi, dan equity,” ujar Pandu dalam wawancara di kanal YouTube milik Ellen May, Founder & CEO Emtrade.

Pendekatan Berbasis Fundamental

Pandu menegaskan bahwa prinsip utama Danantara dalam berinvestasi adalah berlandaskan pada fundamental perusahaan dan prospek pertumbuhan bisnis.

Untuk itu, perusahaan akan bekerja sama dengan sejumlah firma manajemen investasi terkemuka di Indonesia. Firma-firma ini memiliki pengalaman dalam pemilihan saham, manajemen risiko, serta diversifikasi portofolio.

“Kami sedang mencari beberapa firma investasi yang terkemuka, yang menekankan bagaimana proses cara pemilihan stock selection, manajemen risikonya bagaimana, diversifikasinya seperti apa, dengan fokus baik dari sisi return dan juga sisi risiko,” jelas Pandu.

Strategi untuk Stabilisasi Pasar

Strategi yang dirancang oleh Danantara bertujuan agar perusahaan dapat menjadi stabilisator pasar, bukan sumber gejolak baru atau distorsi.

Pandu menegaskan bahwa Danantara tidak ingin melakukan crowding out, tetapi lebih memilih crowding in agar para pelaku pasar semakin termotivasi untuk berinvestasi jangka panjang.

“Kami juga tidak mau crowding out, kami mau crowding in biar semua teman-teman makin semangat investasi jangka panjang di pasar modal,” ucapnya.

Tindakan yang Terencana dan Profesional

Dengan pendekatan yang terencana dan profesional, Danantara berkomitmen untuk menjaga stabilitas pasar modal Indonesia. Investasi yang dilakukan tidak hanya berdampak positif bagi perusahaan, tetapi juga memberikan kontribusi signifikan bagi perekonomian nasional.

Dengan kolaborasi dengan lembaga keuangan terpercaya, Danantara siap mendukung pertumbuhan ekonomi melalui investasi yang berkelanjutan dan berbasis pada analisis mendalam.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *