Dheninda DPRD Gorontalo Utara Viral Diduga Hina Demonstran, Isu Ini Jadi Kabur

Dampak Viralnya Video Dheninda Chairunnisa di Media Sosial

GORONTALO – Sebuah video yang menampilkan Dheninda Chairunnisa, anggota DPRD Gorontalo Utara, berpotensi memicu kontroversi. Dalam video tersebut, Dheninda terlihat memiringkan bibir seolah mencibir saat berhadapan dengan para demonstran.

Peristiwa ini terjadi ketika ia dan beberapa anggota dewan lainnya menemui para pengunjuk rasa yang menyuarakan kasus dugaan calo PPPK paruh waktu di lingkungan pemerintah daerah.

Video tersebut cepat menyebar di media sosial dan menjadi sorotan publik. Banyak warganet yang mengkritik tindakan Dheninda, bahkan menganggapnya sebagai bentuk ejekan terhadap para pendemo.

Akibatnya, akun Instagram @dinychaerunnisa_ yang sebelumnya aktif kini telah hilang atau dinonaktifkan. Walaupun ada beberapa akun dengan nama serupa, keasliannya diragukan.

Penjelasan dari Dheninda Chairunnisa

Menanggapi isu tersebut, Dheninda menegaskan bahwa video yang beredar tidak utuh dan bisa menimbulkan persepsi yang salah. Ia menjelaskan bahwa gestur yang dilakukannya adalah bentuk komunikasi non-verbal dengan salah satu pendukungnya yang hadir dalam aksi demo.

Komunikasi non-verbal, seperti bahasa tubuh, ekspresi wajah, atau kontak mata, sering digunakan untuk menyampaikan pesan tanpa perlu menggunakan kata-kata.

Dheninda juga mengungkapkan bahwa aksi unjuk rasa itu dipicu oleh pernyataannya tentang dugaan adanya praktik calo dalam penerimaan Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja (PPPK) di Gorontalo Utara.

Ia sebelumnya menyerukan agar praktik percaloan dihapuskan. Namun, pernyataannya justru menuai reaksi keras dari aktivis, yang kemudian menuntutnya membuktikan tudingannya.

Konteks yang Tidak Terlihat

Dheninda mengaku tidak merasa bersalah karena pernyataannya bukanlah tuduhan, melainkan imbauan agar proses seleksi PPPK lebih transparan dan bersih.

Ia menambahkan bahwa saat aksi digelar, sekitar 120 pendukungnya datang ke kantor DPRD untuk memberikan dukungan moral. Salah satu dari mereka adalah karyawan ibu Dheninda, yang juga hadir di lokasi. Ia berkomunikasi dengannya menggunakan gestur tersebut.

Namun, Dheninda mengakui bahwa gestur itu kemudian dimaknai sebagai bentuk ejekan terhadap para pendemo. Ia tidak menyangkal bahwa saat melakukan gerakan itu, ada seseorang yang sedang berorasi di depannya. Sehingga, secara sekilas, gestur tersebut tampak seperti mengejek.

Isu yang Terlupakan

Meski begitu, Dheninda menegaskan bahwa video yang beredar sudah dipotong dan tidak menampilkan konteks sebenarnya. Ia berharap masyarakat tidak hanya fokus pada potongan video yang beredar, tetapi juga pada substansi dari isu yang ia angkat, yakni transparansi dan keadilan dalam rekrutmen PPPK.

Menurutnya, viralnya video tersebut justru menutupi isu sebenarnya, yaitu dugaan adanya praktik calo dalam penerimaan PPPK di Gorontalo Utara. Dheninda mengklaim bahwa pernyataannya tentang dugaan calo bukan tanpa dasar.

Ia mendapat laporan langsung dari orang dekatnya, termasuk karyawan ibunya yang datang menangis karena dimintai uang Rp5 juta oleh seseorang yang tidak jelas identitasnya, dengan janji anaknya bisa lulus PPPK. Dari kejadian itulah, Dheninda kemudian menyuarakan agar praktik seperti itu diselidiki.

Profil Singkat Dheninda Chairunnisa

Dheninda Chairunnisa mencatatkan namanya sebagai anggota DPRD termuda di Gorontalo. Saat mencalonkan diri dalam Pemilu 2024, usianya baru menginjak 21 tahun.

Perempuan yang akrab disapa Dini ini tidak hanya berhasil lolos menjadi anggota DPRD Gorontalo Utara, tetapi juga menorehkan prestasi dengan meraih suara tertinggi di antara 24 anggota terpilih lainnya.

Lahir di Gorontalo Utara pada 2 April 2002, Dini adalah anak sulung dari tiga bersaudara. Ia tumbuh di Kwandang, Gorontalo Utara, dan memiliki latar belakang keluarga pengusaha sukses.

Dini menempuh pendidikan di SD Negeri 1 Moluo, kemudian berlanjut ke SMP Negeri 1 Kwandang, SMA Islam Athirah Makassar, dan kini melanjutkan studi di Universitas Padjadjaran Bandung, mengambil jurusan Hukum.

Sejak kecil, Dini dikenal memiliki rasa empati tinggi, hasil didikan orang tuanya yang menanamkan nilai-nilai kepedulian dan berbagi. Bakat dan prestasinya juga terlihat sejak dini, seperti menjuarai lomba pidato tingkat provinsi dan menjadi wakil Gorontalo Utara di tingkat nasional.

Selain itu, ia juga pernah meraih penghargaan sebagai siswa sosial saat SMP. Kemampuan berbicara di depan umum dan manajemen waktunya yang baik membuat Dini dipercaya mengemban tanggung jawab sebagai bendahara Garda Pemuda NasDem Gorontalo Utara.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *