Forlan Tumbang di Usia 46, Patah Tiga Tulang Rusuk Akibat Keberanian

Kondisi Diego Forlan Setelah Insiden di Lapangan

JAKARTA – Diego Forlan, legenda Manchester United dan Timnas Uruguay, mengalami kejadian mengerikan saat bermain dalam pertandingan lokal. Pemain berusia 46 tahun tersebut mengalami kolaps dan tiga tulang rusuknya patah akibat insiden yang terjadi saat ia sedang berlaga untuk Old Boys di Liga Uruguay.

Pertandingan antara Old Boys melawan Old Christians berakhir dengan kemenangan besar bagi tim Forlan dengan skor 4-1. Namun, Forlan tidak dapat menyelesaikan laga karena kejadian tak terduga yang menimpanya.

Insiden yang Menggemparkan

Selama pertandingan, Forlan bertabrakan dengan pemain lawan saat mencoba melepaskan tembakan. Ia terjatuh dan tergeletak di lapangan, terlihat mengerang kesakitan. Rekan setimnya langsung mengerumuninya, sementara petugas medis segera menunjukkan tanda kegawatdaruratan.

Ambulans segera datang dan membawa Forlan ke rumah sakit untuk mendapatkan perawatan lebih lanjut. Menurut laporan dari Goal.com, Forlan mengalami robekan pada paru-paru serta patah tiga tulang rusuk.

Kabar Terkini dari Forlan

Beberapa waktu setelah kejadian, Forlan memberi kabar tentang kondisi terbarunya melalui pesan WhatsApp kepada surat kabar Spanyol, El Pais. Dalam pesannya, ia mengaku bahwa kejadian ini adalah pertama kalinya dalam 20 tahun karier sepak bola profesionalnya.

Forlan menyampaikan: “Mereka langsung merawat saya dan saya dipasangi selang untuk meringankan rasa sakit.” Ia juga menjelaskan bahwa dirinya akan tetap berada di rumah sakit hingga Selasa.

Ia menambahkan: “Selama 20 tahun berkarier di dunia profesional, hal seperti ini belum pernah terjadi pada saya.”

Penjelasan Tentang Insiden

Forlan tidak menyalahkan pemain lawan dalam kejadian tabrakan tersebut. Ia menyebut cedera yang dialaminya sebagai konsekuensi dari permainan yang dilaluinya.

Dalam penjelasannya, Forlan mengungkapkan bagaimana kejadian itu terjadi. Ia berkata: “Saya melihat, saya bisa mengalahkan Quique, lalu saya melihat Josema bergerak ke dalam, sehingga saya berdiri dengan kaki kiri dan saya menendang bola.”

“Saat itulah Josema keluar memblok tembakan, saya menendangnya, melompat, lalu entah saya menyentuhnya atau Josema menyentuh saya.” Ia menegaskan bahwa peristiwa ini bukan kesalahan sang pemain lawan.

“Di situlah saya kehilangan keseimbangan, saya melayang di udara. Tanganku tetap di sana, seolah-olah saya tak bisa mengulurkan tangan saya untuk menopang badan saya sendiri, saya terjatuh seperti karung kentang.”

Rasa Sakit yang Tak Kunjung Hilang

Lebih lanjut, Forlan mengungkapkan bahwa ia merasakan ketika tulang rusuknya patah saat terjatuh ke lapangan. Hal ini membuatnya sulit bernapas dan disertai rasa sakit yang terus-menerus.

“Forlan mengatakan: ‘Tangan saya terjepit di bawah dada, itu membuat tulang rusuk saya patah. Ketika saya jatuh, saya berkata ‘Syukurlah pergelangan tangan saya tidak terluka’.”

“Tapi saat itu juga, saya tidak bisa bernapas, saya tidak bisa mendapatkan udara, dan juga tidak menemukan posisi yang enak. Rasa sakitnya terus-menerus saya rasakan, tak kunjung hilang, bahkan sampai saya tiba di rumah sakit,” pungkas Forlan.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *