Genosida Israel di Gaza Terus Berlanjut Meski Ada Gencatan Senjata

Gencatan Senjata yang Tidak Menyelamatkan Gaza

JAKARTA – Gencatan senjata yang diumumkan pada 10 Oktober 2025 awalnya diharapkan menjadi jeda penting dalam konflik berdarah di Gaza. Namun, harapan tersebut ternyata tidak terpenuhi.

Banyak analis HAM dan pengamat internasional menyatakan bahwa genosida terhadap penduduk Gaza masih berlangsung dengan intensitas tinggi.

Menurut laporan dari media internasional, militer Israel telah melanggar gencatan senjata lebih dari 500 kali dalam dua bulan terakhir. Akibat pelanggaran ini, setidaknya 356 warga Palestina tewas, dan jumlah korban terus meningkat.

Total korban jiwa di Gaza kini dilaporkan melebihi 70.000 orang. Angka ini menunjukkan bahwa situasi di Gaza semakin memburuk. Para ahli menekankan bahwa genosida tidak hanya terbatas pada pembunuhan massal.

Muhammad Shehada, peneliti tamu di European Council on Foreign Relations, menjelaskan bahwa genosida mencakup upaya untuk menghancurkan kemampuan populasi untuk hidup bersama sebagai satu kelompok. Hal ini dilakukan melalui penghancuran infrastruktur, pembunuhan, pembersihan etnis, dan kelaparan.

Gencatan Senjata sebagai Teater Politik

Gencatan senjata yang seharusnya menjadi langkah menuju perdamaian justru berubah menjadi “teater politik” bagi beberapa pihak. Sejak perjanjian itu berlaku, liputan media internasional terhadap Gaza mengalami penurunan drastis. Fakta ini memungkinkan Israel untuk melanjutkan aksinya tanpa adanya pengawasan yang ketat.

Elia Ayoub, penulis dan peneliti asal Palestina, menyatakan bahwa penurunan liputan media adalah salah satu tujuan dari perjanjian gencatan senjata. Akibatnya, tekanan terhadap Israel berkurang secara signifikan. Bahkan, tidak ada indikasi bahwa Israel akan dimintai pertanggungjawaban atas tindakan mereka.

Amnesty International juga memberi peringatan bahwa genosida terhadap warga Gaza tetap berlangsung meskipun serangan besar telah mereda. Agnès Callamard, Sekretaris Jenderal Amnesty International, menegaskan bahwa dunia tidak boleh tertipu. Genosida Israel belum berakhir.

Pembatasan Akses Kemanusiaan

Salah satu bentuk genosida yang terus berlangsung adalah pembatasan aliran bantuan kemanusiaan, obat-obatan, dan material penting ke Gaza. Akses untuk memperbaiki infrastruktur vital seperti air, sanitasi, rumah sakit, dan perumahan sangat terbatas. Akibatnya, sebagian besar warga sipil hidup dalam kondisi kelaparan, sakit, dan tanpa layanan dasar.

Kerusakan struktural di Gaza juga sangat parah. Ribuan bangunan telah hancur, termasuk rumah, sekolah, dan fasilitas umum lainnya. Para pengamat menyatakan bahwa hal ini bagian dari upaya sistematis untuk menghancurkan tatanan sosial dan kehidupan komunitas Palestina di Gaza. Ini bukan hanya tentang merusak infrastruktur, tetapi juga menghancurkan masa depan komunitas tersebut.

Kondisi Kemanusiaan yang Semakin Memburuk

Selain serangan militer, kondisi kemanusiaan di Gaza semakin memburuk karena kelaparan dan terbatasnya akses terhadap layanan dasar.

Amnesty International memperingatkan bahwa tindakan Israel menciptakan “kondisi kehidupan yang sengaja diarahkan untuk menghancurkan warga secara fisik dan emosional.” Hingga saat ini, tidak ada tanda-tanda bahwa Israel akan menghentikan atau memperbaiki situasi tersebut.

Dengan demikian, klaim bahwa gencatan senjata membawa jeda kemanusiaan terbukti terlalu optimis. Realitas di lapangan menunjukkan bahwa korban terus berjatuhan, penderitaan sipil terus berlanjut, dan intisari genosida dalam bentuk pemaksaan kelaparan, penghancuran komunitas, serta pemiskinan struktural tetap nyata.

Dunia Internasional Harus Bertindak

Menurut aktivis HAM dan pengamat, dunia internasional tidak boleh berpaling dari krisis di Gaza. Genosida tidak selalu tampak melalui bom dan peluru; kadang berlangsung pelan melalui sikap pasif dan pengabaian kita. Kelalaian global yang membiarkan nyawa manusia terus melayang tanpa keadilan harus segera diakhiri.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *