Saiful menuturkan, bukan kali ini saja, Program Makmur dilakukan di Jebed Selatan. Sebelum membantu para penggarap, Program Makmur juga dilakukan ke kalangan petani lain.
Hasilnya, panen petani meningkat dari awalnya 5 ton menjadi 7 hingga 8 ton per hektare setelah ikut Program Makmur.
“Program Makmur sudah berjalan 4 musim di sana,” kata Saiful.
Selain hasil panen yang meningkat, peserta Program Makmur di Jebed Selatan, juga mendapat peningkatan rendemen. Dari awalnya 55 persen meningkat jadi 64 persen. “Artinya beras yang dihasilkan semakin banyak,” ujarnya.
Beras yang dihasilkan pun bukan sembarangan. Di sana, petani didampingi hingga bisa menghasilkan beras premium berkualitas tinggi.
Menanam varietas Ciherang dan Inpari 32, hasil panen para petani dibeli oleh PT Pemalang Agro Sejahtera untuk menghasilkan beras premium yang diberi merek Beras Makmur.
Sementara itu, Nurul Huda dari Yayasan Baitul Maal PLN menuturkan, meski PLN adalah BUMN di klaster energi, tak menghalangi untuk berkolaborasi dengan Pupuk Kujang yang berada di klaster pupuk pangan.
“Ini merupakan sinergi BUMN untuk mendukung Program Makmur sebagai cara mensejahterakan petani. khususnya petani penggarap,” kata Huda.
Huda menuturkan, Baitul Maal PLN tergerak membantu petani penggarap di Jebed Selatan dengan bantuan modal karena mereka belum sejahtera.
“Tak sedikit juga para penggarap ini terjebak sistem ijon, gabah yang mereka hasilkan dibeli dengan harga rendah sebelum panen,” ungkap Huda.
Baca Selengkapnya…