Kegiatan Bersih-Bersih di Kota Tasikmalaya dalam Rangka Memperingati World Cleanup Day
Pada hari Sabtu (4/10/2025), warga Kota Tasikmalaya bersama para relawan dari berbagai kalangan melakukan aksi bersih-bersih di sejumlah titik penting seperti jalan dan sungai. Kegiatan ini dilaksanakan sebagai bagian dari rangkaian perayaan HUT ke-24 Kota Tasikmalaya, serta memperingati World Cleanup Day. Aksi ini menunjukkan komitmen masyarakat untuk menjaga kebersihan lingkungan.
Kegiatan yang melibatkan banyak pihak ini mencakup berbagai unsur, mulai dari Forkopimda, TNI-Polri, seluruh OPD, sektor swasta, mahasiswa, pelajar, Pramuka, hingga 70 komunitas pecinta lingkungan. Semua pihak bekerja sama untuk mengumpulkan sampah dan membersihkan area yang tercemar.
Walikota Tasikmalaya Viman Alfarizi Ramadhan turut serta dalam aksi tersebut. Ia langsung turun ke lapangan dan memungut sampah di sepanjang Sungai Cimulu serta beberapa ruas jalan utama di kota. Dalam pernyataannya, ia menekankan bahwa kegiatan ini merupakan bentuk kolaborasi antara pemerintah dan masyarakat untuk meningkatkan kesadaran akan pentingnya menjaga lingkungan.
“World Cleanup Day bukan hanya sekadar kegiatan bersih-bersih, tapi juga menjadi pemantik semangat agar masyarakat lebih sadar akan pentingnya menjaga lingkungan,” ujarnya.
Selama aksi bersih-bersih, Walikota menemukan berbagai jenis sampah yang dibuang sembarangan oleh oknum tidak bertanggung jawab, termasuk plastik, perabot rumah tangga, hingga selimut. Ia mengajak seluruh masyarakat untuk lebih peduli terhadap lingkungan.
“Pemerintah sudah menyiapkan program pengelolaan sampah dari hulu ke hilir, namun kesadaran warga tetap menjadi kunci,” tambahnya.
Selain aksi bersih-bersih, Walikota juga menyampaikan perhatiannya terhadap keberadaan Tempat Pembuangan Sampah (TPS) sementara di Kelurahan Empangsari. Menurutnya, posisi TPS yang berada di pinggir jalan menyebabkan kemacetan dan membuat kota terlihat kotor.
“Kami akan mencari solusi untuk merelokasi TPS ke lokasi yang lebih layak,” ujar Viman.
Ia menambahkan bahwa upaya menjaga kebersihan tidak bisa dilakukan hanya oleh pemerintah. Kolaborasi dengan masyarakat dan komunitas sangat penting agar kota benar-benar bersih dan nyaman.
“Program Tasik Nyaman dan Tasik Resik berjalan seiring dengan semangat gotong royong. Pemerintah, masyarakat, dan komunitas harus bekerja sama,” tuturnya.
Peran Dinas Lingkungan Hidup dan Komunitas
Pelaksana Tugas (Plt) Kepala Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kota Tasikmalaya Hanafi menyebut aksi bersih-bersih ini sebagai bentuk kepedulian sekaligus rangkaian perayaan HUT ke-24 Kota Tasikmalaya. Ia menyampaikan bahwa sampah yang terkumpul dari tiga titik kegiatan mencapai 3 sampai 4 kontainer.
Di kawasan Dadaha, DLH juga melakukan penyiraman eco enzym untuk menjaga kesehatan lingkungan. Hal ini menunjukkan inisiatif pemerintah dalam menjaga kualitas lingkungan.
Partisipasi Komunitas
Ketua WCD Tasikmalaya Teguh Gusmara menjelaskan bahwa komunitasnya telah aktif sejak tahun 2018 dalam menggerakkan masyarakat untuk menjaga kebersihan. Dulu, mereka bekerja mandiri tanpa bantuan pemerintah, namun pada tahun ini, sinergi dengan DLH berjalan baik.
“Semoga ke depan bisa lebih solid lagi,” ujarnya.
Menurut Teguh, WCD Tasikmalaya 2025 berhasil menggerakkan sekitar 2.300 relawan dari berbagai komunitas dan instansi. Mereka berharap masyarakat mulai memilah sampah sejak dari rumah dan peduli kebersihan di luar maupun di area rumah.