Jenazah Dibawa Motor Akibat Jalan Rusak

Perjalanan Berat Membawa Jenazah di Kecamatan Pinogu

BONE BOLANGO – Sebuah video yang menampilkan jenazah dibonceng menggunakan motor melintasi hutan menjadi perbincangan hangat di media sosial. Video tersebut terekam dan diunggah ke platform Instagram, menunjukkan kondisi yang sangat mengesankan.

Dalam video tersebut, terlihat seorang pria mengendarai motor dengan dua orang lainnya di belakangnya. Salah satu dari mereka adalah jenazah yang telah meninggal.

Peristiwa ini terjadi di Kecamatan Pinogu, Kabupaten Bone Bolango, Gorontalo. Pria bernama Peo Samania membawa jenazah kakaknya yang baru saja meninggal di RS Toto. Motor yang digunakan telah dimodifikasi untuk keperluan tersebut.

Kecamatan Pinogu berada di tengah hutan dan belum memiliki fasilitas umum yang memadai, termasuk rumah sakit. Oleh karena itu, warga yang membutuhkan rujukan harus dibawa ke luar kecamatan melewati hutan.

Rumah Sakit Toto adalah rumah sakit khusus yang fokus pada regenerative medicine dan transplantasi. Rumah sakit ini juga berada di Gorontalo. Perjalanan membawa jenazah ke rumah duka memakan waktu sekitar 5 jam tanpa fasilitas jalan yang memadai.

Jalannya masih berupa tanah becek, yang sebagian sudah tergerus ban motor sehingga membentuk lubang dalam yang memanjang.

Wawan Thalib, salah seorang kerabat almarhum, menjelaskan bahwa almarhum Nandar Samania adalah saudara sepupu. Nandar dibawa ke RS Toto dari rumahnya di Desa Tilonggibila menggunakan kendaraan yang sama. Ia sempat dirawat selama empat hari di rumah sakit tersebut sebelum akhirnya meninggal dunia.

Dari RS Toto, jenazah Nandar dibawa menggunakan mobil ambulans hingga ke Desa Poduwoma. Selanjutnya, jenazah dibonceng menggunakan motor melewati jembatan gantung oleh Peo Samania melalui Desa Tulabolo dan Tulabolo Timur sebelum masuk hutan taman nasional hingga ke Desa Tilonggibila di Kecamatan Pinogu.

Perjalanan melewati hutan bukanlah hal yang mudah. Setiap motor dipastikan membawa alat bengkel untuk berjaga-jaga jika terjadi kerusakan di hutan. Jalan yang dilalui bukan jalan aspal, melainkan jalan tanah yang selalu berair dan sering longsor.

Wawan mengungkapkan bahwa perjalanan Peo Samania membawa jenazah kakaknya sempat menghadapi pohon tumbang, yang tidak mudah. Peo Samania tidak sendirian dalam perjalanan, ia didampingi sejumlah kerabatnya yang juga membawa motor masing-masing.

Kejadian ini, rupanya bukan pertama kali bagi warga Kecamatan Pinogu. Sebelumnya, pernah ada orang yang berobat ke rumah sakit naik motor dan pulang dalam kondisi meninggal melalui jalan yang sama. Hal ini menunjukkan tantangan besar yang dihadapi warga setempat dalam mengakses layanan kesehatan.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *