Detik-Detik Terakhir Timothy Anugerah Sebelum Meninggal
JAKARTA – Timothy Anugerah Saputra, seorang mahasiswa Universitas Udayana (Unud) di Bali, meninggal dunia pada Rabu (15/10/2025) setelah jatuh dari lantai 4 gedung FISIP.
Kejadian ini menimbulkan banyak pertanyaan dan spekulasi mengenai penyebab kematian sang mahasiswa. Ibu dari Timothy, Sharon, akhirnya membuka suara tentang kejadian tersebut dan menceritakan kata terakhir putranya sebelum meninggal.
Dalam sebuah podcast yang dihadiri oleh Denny Sumargo, Sharon menceritakan bagaimana putranya ditemukan dalam kondisi sadar setelah jatuh. Menurutnya, saat itu Timothy masih bisa membuka mata dan tampak dalam keadaan stabil. Meski demikian, kondisi fisiknya memang terlihat cukup parah.
Kronologi Kecelakaan
Pagi hari sebelum kejadian, Timothy pamit berangkat ke kampus. Ia ingin berjalan kaki seperti biasanya karena memang gemar melakukan aktivitas tersebut. Sharon tidak menyadari ada hal aneh dari putranya. Bahkan, ia sempat mendengar bahwa Timothy akan pulang agak malam karena ada kegiatan di gereja.
Namun, sekitar pukul 9.30 WIB, Sharon menerima telepon dari dosen pembimbing skripsi Timothy. Sang dosen meminta ibu Timothy segera datang ke IGD Rumah Sakit Sanglah tanpa memberi informasi lebih lanjut. Sharon langsung bergegas ke rumah sakit dan menemukan putranya sedang menjalani observasi medis.
Sharon mengatakan bahwa saat tiba, putranya masih dalam keadaan sadar. Tubuhnya tampak utuh, meskipun terdapat cedera internal. Sharon juga sempat membantu proses rontgen dengan memegangi tubuh Timothy. Di tengah proses itu, mereka sempat berbincang dan Sharon bertanya kepada putranya soal lantai tempat ia jatuh.
Kata-Kata Terakhir Timothy
Sharon mengungkapkan bahwa ia bertanya kepada Timothy, “Timmy, ini ada yang bilang dari lantai 2, ada yang bilang dari lantai 3, Timmy jatuhnya dari mana?” Saat itu, Timothy menjawab bahwa dirinya jatuh dari lantai 4. Ini berbeda dengan informasi awal yang menyebutkan bahwa ia jatuh dari lantai 2 atau 3.
Sharon tidak bertanya lebih lanjut mengenai alasan putranya jatuh. Ia merasa tidak tega untuk mengajukan pertanyaan yang bisa membuat putranya semakin tertekan. Pada momen itu, Timothy juga sempat mengucapkan “bius, bius” dan meminta minum. Sharon hanya bisa menjawab, “Iya, nanti ya, habis ini.”
Setelah menjalani rontgen dan CT scan, kondisi Timothy semakin memburuk. Dokter dan tim medis berusaha keras untuk menyelamatkannya, tetapi akhirnya Timothy meninggal dunia. Sharon mengaku ikhlas dengan kepergian putranya meskipun belum diberitahu secara resmi oleh dokter.
Penegasan Ibu Mengenai Perundungan
Sharon juga menegaskan bahwa selama kuliah, Timothy tidak pernah mengalami perundungan. Menurutnya, putranya adalah sosok yang aktif dan pintar. Ia yakin bahwa Timothy mampu menghadapi situasi sulit jika saja terjadi.
Namun, setelah kematian Timothy, muncul isu bahwa ia menjadi korban perundungan. Sharon menyatakan bahwa orang-orang yang melakukan perundungan tidak mengenal Timothy karena berbeda fakultas. Ia juga menyampaikan bahwa perundungan bisa terjadi di berbagai lingkungan, mulai dari usia dini hingga perguruan tinggi.
Sharon berharap dengan kasus ini, semua orang bisa belajar untuk menjadi pribadi yang lebih baik dan saling mendukung. Ia berharap agar tidak ada lagi kejadian serupa terulang.












