Penyebab Kelenjar Getah Bening di Belakang Telinga
JAKARTA – Kelenjar getah bening yang muncul di belakang telinga sering menimbulkan kekhawatiran bagi banyak orang, terutama jika ukurannya semakin membesar atau terasa nyeri. Namun, kondisi ini sebenarnya cukup umum dan tidak selalu berarti ada masalah serius.
Kelenjar getah bening adalah bagian dari sistem imun tubuh yang bertugas membersihkan kotoran dan melawan infeksi. Ketika tubuh sedang melawan virus atau bakteri, kelenjar ini bisa membesar dan terasa seperti benjolan kecil.
Beberapa penyebab umum pembengkakan kelenjar getah bening di belakang telinga antara lain:
- Infeksi telinga: Infeksi pada telinga dapat menyebabkan kelenjar di sekitar telinga membengkak. Ini bisa disebabkan oleh penumpukan cairan akibat alergi, flu, atau infeksi sinus.
- Mastoiditis: Jika infeksi telinga tidak segera ditangani, bisa berkembang menjadi mastoiditis, yaitu infeksi pada tulang di belakang telinga. Kondisi ini bisa menyebabkan abses dan memerlukan perawatan medis segera.
- Infeksi kulit atau kulit kepala: Luka atau infeksi pada kulit kepala juga bisa membuat kelenjar getah bening di belakang telinga membengkak. Biasanya disertai dengan kemerahan, nyeri, dan sensasi hangat di area tersebut.
- Rubella (campak Jerman): Infeksi virus seperti rubella bisa menyebabkan kelenjar getah bening membesar di daerah belakang telinga. Gejalanya meliputi ruam di wajah, demam, dan nyeri sendi.
- Limfadenopati: Istilah ini digunakan untuk menggambarkan pembesaran kelenjar getah bening akibat infeksi, peradangan, atau dalam kasus jarang, kanker. Pemeriksaan medis diperlukan untuk mengetahui penyebab pastinya.
Apakah Kelenjar Getah Bening di Belakang Telinga Berbahaya?
Secara umum, kelenjar getah bening yang membesar di belakang telinga menandakan bahwa sistem kekebalan tubuh sedang bekerja keras. Dalam beberapa hari hingga minggu, ukurannya biasanya akan kembali normal. Namun, jika kelenjar tidak kunjung mengecil setelah beberapa minggu atau terasa sangat keras, sebaiknya segera diperiksa oleh dokter.
Jika Mama merasa khawatir, jangan menunda untuk konsultasi ke dokter. Pemeriksaan dini bisa membantu memastikan kondisi tetap aman dan mencegah komplikasi yang tidak diinginkan.
Cara Membedakan Benjolan yang Berbahaya dan Tidak
Tidak semua benjolan di belakang telinga berbahaya. Beberapa tanda yang bisa Mama perhatikan antara lain:
- Jika benjolan terasa lunak dan bisa digerakkan saat ditekan, biasanya tidak berbahaya. Ini bisa jadi reaksi tubuh terhadap infeksi ringan.
- Jika benjolan terasa keras, kenyal, dan tidak bisa digerakkan, sebaiknya waspada karena bisa jadi tanda masalah yang lebih serius.
- Perhatikan juga ukuran dan lamanya benjolan muncul. Jika terus membesar, tidak kunjung hilang dalam beberapa minggu, atau disertai gejala seperti demam, penurunan berat badan tanpa sebab, atau nyeri yang semakin parah, sebaiknya segera periksa ke dokter.
Benjolan yang tidak hilang atau justru membesar seiring waktu memang perlu evaluasi medis supaya penyebabnya bisa diketahui lebih pasti dan penanganannya tepat.
Kesimpulan
Kelenjar getah bening di belakang telinga sering kali menimbulkan kekhawatiran, namun sebagian besar kasus sebenarnya tidak berbahaya dan bisa sembuh sendiri seiring waktu.
Penting bagi Mama untuk selalu memperhatikan perubahan pada tubuh dan tidak ragu untuk melakukan pemeriksaan ke dokter jika diperlukan. Dengan pemahaman yang tepat, Mama bisa lebih tenang dan mengambil langkah yang tepat untuk menjaga kesehatan.









