Bisnis  

Kemenperin Catat Investasi Rp 5,2 Triliun dari Chery untuk Tingkatkan Produksi

Investasi Besar Chery di Indonesia untuk Pengembangan Industri Kendaraan Listrik

JAKARTA – Pemerintah Indonesia terus memperkuat kerja sama dengan berbagai perusahaan asing yang berkomitmen untuk berinvestasi di sektor industri otomotif.

Salah satunya adalah Chery, produsen mobil asal Tiongkok yang menunjukkan antusiasme besar dalam mengembangkan bisnisnya di Indonesia. Dalam beberapa tahun terakhir, Chery telah menyatakan komitmen investasi yang mencapai lebih dari Rp 5,2 triliun sejak mulai beroperasi pada tahun 2024.

Investasi ini akan terus dilakukan hingga tahun 2030 dan mencakup pengembangan fasilitas produksi di Indonesia. Hal ini bisa dilakukan melalui kemitraan dengan pihak lokal maupun pembangunan pabrik sendiri.

Langkah ini diharapkan dapat memperkuat posisi Indonesia sebagai pusat produksi kendaraan listrik di kawasan Asia Tenggara.

Menteri Perindustrian Agus Gumiwang Kartasasmita memberikan dukungan penuh terhadap kebijakan Chery yang turut serta dalam program Low Carbon Emission Vehicle (LCEV).

Program ini bertujuan untuk mengurangi emisi karbon dalam industri otomotif melalui pengembangan tiga jenis teknologi kendaraan, yaitu Full Hybrid, Plug-in Hybrid, dan Electric Vehicle (EV).

“Komitmen investasi ini menunjukkan keseriusan Chery dalam memperkuat industri otomotif nasional, khususnya pada kendaraan rendah emisi dan berbasis listrik. Pemerintah akan terus mendorong percepatan realisasi investasi tersebut,” ujar Agus dalam pernyataannya.

Selain itu, Kemenperin meminta Chery untuk segera menyampaikan rencana bisnis yang lebih rinci untuk lima tahun ke depan. Rencana tersebut harus mencakup penguatan kapasitas produksi dan strategi ekspor. Tujuannya adalah agar Indonesia dapat menjadi basis produksi dan ekspor kendaraan listrik Chery untuk kawasan ASEAN.

Agus juga menekankan pentingnya memperluas lini produk kendaraan ramah lingkungan agar masyarakat memiliki lebih banyak pilihan sesuai dengan karakteristik konsumen dalam negeri. Selain itu, Kemenperin membuka peluang kerja sama lebih luas dalam pengembangan teknologi, sumber daya manusia, dan ekosistem industri EV.

Chery diminta untuk menjadikan Indonesia sebagai basis produksi dan melakukan ekspor ke negara-negara ASEAN hingga Australia. Pasalnya, Chery merupakan merek yang cukup kuat di Australia dan memiliki kemiripan platform dengan model yang diproduksi di Indonesia.

Pertumbuhan Pasar Kendaraan Listrik di Indonesia

Peningkatan signifikan terjadi dalam penjualan kendaraan Battery Electric Vehicle (BEV) di Indonesia. Data menunjukkan bahwa pangsa pasar BEV meningkat dari hanya 0,08% pada tahun 2021 menjadi 10,22% dari total pasar kendaraan roda empat pada Januari–Agustus 2025.

Chery sendiri kini telah menempati posisi ke-4 merek dengan penjualan BEV terbesar di Indonesia. Hal ini menunjukkan bahwa permintaan akan kendaraan listrik semakin meningkat, dan Chery berhasil memanfaatkan peluang ini dengan baik.

Dengan investasi besar-besaran dan komitmen jangka panjang, Chery diharapkan dapat menjadi salah satu pemain utama dalam industri kendaraan listrik di Indonesia. Pemerintah juga akan terus mendukung langkah-langkah yang diambil oleh perusahaan ini guna mempercepat transformasi industri otomotif menuju keberlanjutan.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *