Jabar  

Kisah Wini: Buku dan Perjuangan untuk Literasi

Pengalaman dan Peran Pustakawan di Dinas Perpustakaan dan Kearsipan Kabupaten Ciamis

CIAMIS – Di tengah suasana yang tenang dan nyaman, ruang perpustakaan di Dinas Perpustakaan dan Kearsipan Kabupaten Ciamis menjadi tempat yang disukai oleh para pengunjung.

Senyuman ramah dari penerima tamu memastikan setiap orang merasa dihargai. Di dalamnya, suasana hening dan sejuk memberikan kenyamanan bagi siapa pun yang ingin membaca buku atau mencari referensi untuk tugas akhir.

Pustakawan Ahli Madya di Dinas tersebut, Winisudarwanti (50), dikenal dengan sifat ramah dan antusias. Ia lahir dari keluarga di Jawa Tengah dan sejak kecil sudah menikmati kegemarannya pada buku-buku.

Awalnya, ia suka membaca buku dongeng, lalu terus berkembang saat dewasa. Ia sering mengunjungi perpustakaan sekolah, karena yakin bahwa perpustakaan adalah tempat yang istimewa, penuh dengan pengetahuan.

Perjalanan Karier dalam Kepustakawanan

Saat masih duduk di bangku SMA, Wini mulai tertarik untuk mempelajari lebih lanjut tentang kepustakawanan. Ia mencari informasi melalui buku dan menemukan bahwa ada jurusan khusus untuk bidang ini. Beberapa universitas seperti Unpad, UI, UGM, Unair, dan Undip memiliki program studi tersebut.

Awalnya, Wini hanya berpikir bahwa pekerjaan sebagai pustakawan hanya sebatas menunggu di ruangan dan mengatur buku. Namun, setelah kuliah, ia mengetahui bahwa kepustakawanan lebih luas, termasuk mengelola pengetahuan dan sistem klasifikasi.

Sistem klasifikasi ini tidak hanya untuk buku, tetapi juga untuk memilah berbagai jenis pengetahuan seperti sains, sosial, dan ekonomi.

Setelah lulus dari Universitas Padjajaran (Unpad), Wini langsung terjun ke dunia kerja. Di sana, ia belajar bahwa kepustakawanan tidak hanya tentang buku, tetapi juga tentang masyarakat. Ia menyadari bahwa pengetahuan bisa meningkatkan kesejahteraan seseorang, baik secara intelektual maupun ekonomi.

Pengalaman di Luar Jawa dan Adaptasi Digital

Wini awalnya bertugas di Perpustakaan Provinsi Sumatera Selatan sejak 1999 hingga 2004. Ia bersedia ditempatkan di luar Jawa karena penasaran dengan budaya daerah lain. Di sana, ia mengenal banyak suku dan budaya yang berbeda dari Jawa. Pengalaman ini memperluas wawasan dan pengetahuannya.

Selama bertugas, Wini sering ditugaskan ke kota/kabupaten untuk memberikan materi tentang pengelolaan perpustakaan kepada guru-guru dan kepala sekolah. Ia kemudian pindah tugas ke MAN 2 Kabupaten Ciamis dari 2004 hingga 2012, dan sejak saat itu bekerja di Dinas Perpustakaan dan Kearsipan Kabupaten Ciamis hingga kini.

Di Dinas Perpustakaan, Wini bertugas di bidang layanan, khususnya di ruang referensi. Pengunjung sering membutuhkan akses digital, seperti jurnal dan e-Resources.

Untuk itu, Dinas Perpustakaan menyediakan aplikasi seperti ePerpus Ciamis, Bintang Pusnas, dan iPusnas. Ini memudahkan pemustaka untuk mengakses bahan bacaan dari mana saja, bahkan di rumah atau malam hari.

Cerita Haru dan Prestasi

Ada momen haru yang dialami Wini saat melayani pengunjung disabilitas. Meski memiliki keterbatasan, pengunjung tersebut tetap semangat mengakses pengetahuan. Hal ini membuat Wini belajar bahwa pengetahuan bisa menjadi alat untuk membangkitkan semangat hidup.

Tidak hanya cerita haru, Wini juga pernah meraih prestasi. Tahun 2013 dan 2014, ia menjadi juara pustakawan berprestasi Provinsi Jawa Barat. Penghargaan diberikan oleh Gubernur Jabar saat itu, Ahmad Heryawan, dalam acara 17 Agustus. Pengalaman ini sangat berarti baginya dan memberikan motivasi untuk terus berkarya.

Harapan untuk Generasi Muda

Sebagai pustakawan, Wini berharap generasi muda rajin mengakses pengetahuan, baik cetak maupun digital. Ia ingin anak-anak muda memiliki kemampuan literasi yang baik, sehingga mampu memilih bacaan yang bermanfaat dan terhindar dari hoaks.

Ia juga bermimpi agar perpustakaan menjadi tempat yang nyaman bagi masyarakat, baik untuk mengakses pengetahuan, mengerjakan tugas, maupun mencari ide kreatif. Keberadaan pengunjung yang betah berlama-lama di perpustakaan menunjukkan bahwa lingkungan tersebut nyaman dan mendukung pembelajaran.

Harapan Wini adalah agar perpustakaan selalu menjadi tempat yang bermanfaat bagi semua kalangan, baik untuk meningkatkan literasi maupun memperluas wawasan. Dengan begitu, pengetahuan bisa terus menjadi sumber inspirasi dan kesejahteraan.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *