Meteor Jatuh di Cirebon, Pengingat Bahaya dari Luar Angkasa
BANDUNG – Beberapa waktu lalu, sebuah meteor jatuh di wilayah Cirebon, Jawa Barat, pada hari Minggu (5/10/2025). Peristiwa ini menjadi peringatan bahwa Bumi tidak sepenuhnya aman dari ancaman yang datang dari luar angkasa.
Tidak semua benda langit yang masuk ke atmosfer Bumi dapat diprediksi sebelumnya, sehingga risiko serangan dari luar angkasa bisa terjadi kapan saja.
Profesor Husin Alatas, Guru Besar Fisika Teori di IPB University, menyatakan bahwa ruang angkasa bukanlah tempat yang tenang seperti yang banyak orang bayangkan.
“Ruang angkasa penuh dengan objek-objek yang bergerak sangat cepat. Ketika salah satu dari mereka keluar dari orbit stabil dan tertarik oleh gravitasi Bumi, potensi tumbukan menjadi nyata,” ujarnya.
Meteor yang jatuh di Cirebon kemungkinan berasal dari sabuk asteroid antara Mars dan Jupiter. Objek-objek tersebut terlepas dari orbitnya dan akhirnya masuk ke atmosfer Bumi karena gaya gravitasi.
Namun, menurut Prof Husin, meteor bukanlah satu-satunya ancaman yang datang dari luar angkasa. Berikut adalah empat ancaman utama yang perlu diperhatikan.
Empat Ancaman dari Luar Angkasa
-
Tumbukan Asteroid dan Komet
Asteroid yang keluar dari orbit stabil bisa menabrak Bumi dan menyebabkan kerusakan besar. Sejarah mencatat bahwa 66 juta tahun lalu, sebuah asteroid menghancurkan Semenanjung Yucatan, Meksiko, yang berujung pada kepunahan dinosaurus.
Saat ini, lembaga antariksa dunia sedang mengembangkan sistem pertahanan planet. Salah satunya adalah misi DART (Double Asteroid Redirection Test) milik NASA yang berhasil mengubah orbit asteroid pada 2022.
-
Badai Matahari
Letupan besar di permukaan Matahari dapat mengirimkan partikel bermuatan tinggi yang berpotensi melumpuhkan jaringan listrik dan sistem komunikasi di Bumi. Meskipun medan magnet Bumi memberikan perlindungan, kekuatannya terbatas.
Contohnya, badai matahari ekstrem pada tahun 1989 di Quebec, Kanada, menyebabkan pemadaman listrik massal selama beberapa jam.
-
Radiasi Kosmik dari Ledakan Bintang
Radiasi kosmik berenergi tinggi bisa datang dari ledakan supernova di galaksi lain. Salah satu bintang yang saat ini diawasi oleh astronom adalah Betelgeuse di konstelasi Orion.
Meskipun jaraknya jauh, partikel berenergi tinggi dari ledakan ini tetap berpotensi membahayakan astronot dan satelit di luar orbit rendah Bumi.
-
Sampah Antariksa di Orbit Bumi
Jumlah puing logam dan serpihan satelit di orbit Bumi terus meningkat setiap tahun. Banyak satelit non-aktif yang mengorbit Bumi dan bisa menimbulkan bahaya jika menabrak wahana aktif.
PBB mencatat ada sekitar 14.900 satelit non-aktif yang mengorbit Bumi. Serpihan ini bisa merusak sistem navigasi atau memicu efek berantai yang berbahaya.
Ancaman Terdekat bagi Bumi
Menurut Prof Husin, ancaman yang paling mungkin terjadi dalam waktu dekat adalah tumbukan asteroid berukuran sedang. Hal ini disebabkan oleh kesulitan mendeteksi asteroid-asteroid kecil yang mendekat.
Meskipun tidak sebesar penyebab kepunahan dinosaurus, dampaknya bisa menghancurkan wilayah seluas kota besar. Selain itu, badai matahari ekstrem dan paparan radiasi kosmik juga menjadi ancaman yang perlu diperhatikan.
Menurut Husin, peningkatan teknologi pemantauan dan kolaborasi antarnegara sangat penting untuk mendeteksi ancaman lebih dini. Ia optimis bahwa kerja sama internasional dapat meningkatkan kesiapan menghadapi bahaya dari luar angkasa.
“Perlindungan Bumi bukan hanya dilakukan dari dalam, tetapi juga dari luar. Menjaga rumah kita berarti memahami dan mengantisipasi ancaman dari semesta,” tutupnya.












