Momen Indonesia vs Lebanon, Pakar Tekankan Kekompakan Tim

Laga Kontra Lebanon Jadi Ujian Berat bagi Timnas Indonesia

JAKARTA – Tim Nasional (Timnas) Indonesia akan menghadapi Lebanon dalam laga kedua FIFA Matchday yang digelar di Stadion Gelora Bung Tomo, Surabaya, Jawa Timur, pada Senin (9/9/2026) pukul 20.30 WIB. Pertandingan ini menjadi bagian penting dari persiapan Skuad Garuda menjelang putaran keempat Kualifikasi Piala Dunia 2026 Zona Asia.

Pengamat sepak bola nasional, Weshley Hutagalung, menilai bahwa pertandingan melawan Lebanon bukan sekadar uji coba biasa. Ia menilai laga ini menjadi momen tepat untuk membangun kerangka tim utama yang akan dipakai di ajang kualifikasi nanti.

Menurutnya, laga melawan Taiwan sebelumnya hanya memberikan hasil skor yang memuaskan, tetapi belum mewakili gaya bermain dan komposisi pemain yang ideal. “Kita perlu melihat performa dan strategi yang lebih matang, terutama jika mengacu pada laga lawan Arab Saudi dan Irak bulan Oktober,” ujarnya.

Saatnya Kerangka Tim Utama Diturunkan

Weshley menyatakan bahwa saat ini sudah tiba waktunya pelatih Patrick Kluivert menurunkan susunan pemain inti. Meski ada dua pemain baru, Mauro Zijlstra dan Miliano Jonathans, yang masih butuh adaptasi, ia berharap mereka diberi kesempatan lebih banyak untuk membuktikan kemampuan mereka.

“Mauro dan Miliano harus cepat beradaptasi dengan gaya bermain cepat Timnas Indonesia. Mereka perlu membangun chemistry dengan rekan-rekannya agar bisa berkontribusi maksimal,” kata pengamat berusia 54 tahun tersebut.

Selain itu, ia juga berharap pemain-pemain kunci seperti Joey Pelupessy, Justin Hubner, dan Dean James turut dimainkan sejak awal. Komposisi ini perlu didukung oleh pemain cadangan yang berkualitas.

“Saya harap pemain seperti Joey, Justin, dan James dimainkan sejak awal. Pelatih harus memiliki pemain pengganti di babak kedua yang mampu memberikan dampak signifikan,” tambahnya.

Lawan Sesungguhnya Menanti

Weshley menekankan bahwa laga melawan Lebanon akan menjadi ujian nyata. Ia menilai bahwa lawan-lawan kuat seperti Arab Saudi dan Irak akan memberikan tekanan yang lebih besar dibandingkan saat melawan Taiwan.

“Pemain Timnas tidak akan punya ruang gerak yang leluasa atau kesempatan masuk kotak penalti seperti di laga melawan Taiwan. Ini akan menjadi tantangan besar,” ujarnya.

Ia berharap Lebanon memberikan pertahanan yang solid dan ancaman transisi bertahan-menyerang yang bisa menguji kemampuan Timnas Indonesia.

Lebanon, Lawan dengan Rekam Jejak Solid

Timnas Lebanon datang ke Surabaya dengan catatan impresif. Mereka baru saja mengalahkan Qatar 1-0 dalam laga uji coba di Doha, serta hanya sekali kalah dalam lima laga terakhir. Tim ini juga memimpin Grup B Kualifikasi Piala Asia 2027 tanpa terkalahkan dari tiga pertandingan.

Pelatih Miodrag Radulovi, asal Montenegro, membawa gaya bermain disiplin dan agresif. Kombinasi pertahanan kokoh dan transisi cepat ke depan menjadi kekuatan utama Lebanon.

Dengan latar belakang ini, laga Indonesia vs Lebanon dipastikan lebih dari sekadar uji coba. Bagi Patrick Kluivert dan anak asuhnya, duel ini adalah simulasi nyata sebelum menghadapi raksasa Asia di putaran keempat Kualifikasi Piala Dunia 2026 Zona Asia, Oktober mendatang.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *