Ardha mengungkapkan, jika disimulasikan 6 nama calon, Paramitha Widya Kusuma meraih elektabiltas 37,6 persen, disusul ketat Narjo sebesar 36,1 persen.
Kemudian posisi ketiga Benny Santoso yang mendapat elektabilitas 8,3 persen. Nur Nadlifah 4,0 persen, Dedy Yon 2,9 persen, dan Dian Alex Chandra 0,4 persen.
Sedangkan dalam simulasi 4 nama, Paramitha masih unggul dengan meraih 38,9 persen, Narjo 36,5 persen, Beny Santoso 9,1 persen, dan Nur Nadlifah 4,5 persen.
Sementara dalam simulasi Pilkada hanya diikuti 2 nama, Paramitha mendapat 44,5 persen, dan Narjo 41,4 persen, dengan tidak memilih keduanya 14,1 persen.
Tak hanya itu, dalam survei pengenalan dan kesukaan, Narjo mendapat point 85 dan 92, dan Paramitha Widya Kusuma 81 dan 95. “Jadi dua nama ini yang sudah sangat dikenal masyarakat luas. Bahkan di atas 80 persen,” kata Ardha.
Sedangkan elektabilitas Paramitha jika melawan kotak kosong, juga mendapat 82,1 persen, dan kotak kosong 3,9 persen, dengan tidak menjawab atau tidak memilih 14,0 persen.