Penataan ini juga akan memudahkan sandar kapal dan aktivitas perikanan dan perkantoran syahbandar. Terlebih saat ini ada 1.765 perahu kecil 387 perahu besar di atas 30 GT di pelabuhan tersebut.
“Pelabuhan Kluwut masih sangat minim fasilitasnya. Nantinya, kesyahbandaran akan ada perbaikan alur navigasi dan sarana penunjang lain. Seperti air bersih, logistik bagi nelayan perbengkelan akan menjadi kebutuhan,” pungkasnya.
Kepala Desa Kluwut Zaenal Arifin mendukung langkah pemerintah memperbaiki sarana dan prasarana Pelabuhan Kluwut menjadi Pangkalan Perikanan Terukur.
Sebab, melihat kondisi saat ini, Pelabuhan Kluwut kurang layak lantaran minim berbagai fasilitas, sementara aktivitas perikanan di pelabuhan tersebut cukup tinggi.
“Karena sarana dan prasarana kurang memadai mohon difasilitasi dan diperbaiki agar bisa lebih baik dan bisa dimanfaatkan untuk para nelayan kita. Sebab masyarakat Desa Kluwut sendiri 90 persen adalah nelayan,” ungkap Zaenal Arifin.
Dia melanjutkan, di Pelabuhan Kluwut ada kapal yang menggunakan BBM subsidi dan nonsubsidi. Untuk kapal ber-BBM subsidi mulai dari kapal kecil yang berangkat harian.
Kemudian kapal yang di bawah 30 grosstonase (GT) yang melaut selama satu bulan. Sedangkan untuk kapal ukuran di atas 30 GT menggunakan BBM nonsubsidi biasanya melaut antara 2-3 bulan.
Respon (2)
Komentar ditutup.