Program Makan Bergizi Gratis (MBG) 3B: Langkah Strategis Pemerintah Kota Pariaman dalam Mengatasi Stunting
PARIAMAN – Pemerintah Kota Pariaman terus menunjukkan komitmennya dalam memerangi stunting melalui inisiatif yang sangat strategis. Salah satu langkah penting yang dilakukan adalah peluncuran program Makan Bergizi Gratis (MBG) bagi Ibu Hamil, Ibu Menyusui, dan Balita (3B).
Program ini resmi diperkenalkan di Kecamatan Pariaman Tengah, dengan lokasi peluncuran berlangsung di Rumah Kader Tim Pendamping Keluarga (TPK) Kelurahan Alai Gelombang. Peluncuran tersebut menjadi tanda awal dari upaya pemerintah dalam memberikan investasi gizi yang lebih baik untuk masa depan masyarakat.
Wali Kota Pariaman, Yota Balad, menyampaikan bahwa MBG 3B bukan sekadar bantuan sosial biasa, melainkan strategi fundamental dalam memastikan setiap anak di kota ini mendapatkan asupan gizi yang optimal sejak dalam kandungan.
“Program ini adalah jaminan bahwa kebutuhan gizi yang cukup dan berkualitas dapat terpenuhi, khususnya bagi kelompok 3B. Ini menjadi kunci utama untuk menekan angka stunting secara signifikan,” ujar Balad.
Di tingkat Kecamatan Pariaman Tengah, program ini telah mencakup sebanyak 242 penerima manfaat. Data menunjukkan bahwa jumlah penerima terbagi merata di tiga kelurahan, yaitu Kelurahan Alai Gelombang dengan 100 orang, Kelurahan Taratak dengan 81 orang, dan Kelurahan Jalan Kereta Api dengan 61 orang.
Program MBG 3B dirancang untuk memberikan menu bergizi yang bervariasi selama lima hari dalam seminggu. Hal ini menunjukkan komitmen pemerintah terhadap keberlanjutan dan kualitas layanan.
Setiap porsi makanan yang disediakan dirancang agar bisa memenuhi kebutuhan nutrisi yang tepat sesuai tahap perkembangan para penerima.
Wali Kota juga menekankan pentingnya program ini sebagai bentuk dukungan negara kepada masyarakat. Ia menyebut bahwa inisiatif ini sejalan dengan visi Presiden RI Prabowo Subianto dalam menciptakan masyarakat yang sehat dan generasi penerus yang cerdas.
“Ibu-ibu patut bersyukur, karena bantuan ini adalah wujud kepedulian negara agar anak-anak kita tidak hanya lahir, tetapi lahir dengan potensi kecerdasan maksimal. Anak stunting berarti fungsi otaknya tidak optimal, dan itu akan menghambat lahirnya generasi hebat,” tambahnya.
Selain itu, Kepala Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) Kota Pariaman Tengah, Rezi Yosrialde Putra, menyoroti aspek teknis dan distribusi yang terstruktur. Program ini dijalankan dengan pengawasan ketat untuk memastikan bahwa gizi yang disalurkan benar-benar tepat sasaran dan berkualitas.
Tujuan utama dari program ini adalah untuk segera mewujudkan target penurunan angka stunting di Kota Pariaman. Dengan asupan gizi yang terjamin, diharapkan dapat melahirkan generasi emas yang mampu menjadi pemimpin di masa depan.
Ini adalah investasi jangka panjang, di mana setiap porsi makanan hari ini akan menentukan kecerdasan dan kesehatan anak-anak Pariaman di masa depan. Dengan program seperti MBG 3B, Pariaman semakin dekat pada tujuan pembangunan yang berkelanjutan dan berkeadilan.












