Peringatan Cuaca Hujan Lebat dari BMKG untuk 7 Hari Mendatang

Peringatan Dini Cuaca Ekstrem untuk Sepekan ke Depan

JAKARTA – BMKG (Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika) memberikan peringatan dini terkait potensi hujan lebat hingga sangat lebat yang akan terjadi selama sepekan ke depan, yaitu dari tanggal 1 hingga 7 November 2025.

Wilayah-wilayah yang dianggap berisiko tinggi dan diberi status Siaga antara lain Banten, Jakarta, Jawa Barat, Jawa Tengah, Daerah Istimewa Yogyakarta, dan Papua. Selain itu, beberapa wilayah lainnya juga menghadapi potensi hujan intensitas sedang hingga lebat.

Status Waspada diberikan kepada Aceh, Sumatra bagian selatan, Bangka Belitung, Bengkulu, Lampung, Jawa, Bali, Nusa Tenggara, Kalimantan, Sulawesi, Maluku, dan Papua. BMKG memperingatkan bahwa curah hujan bisa meningkat menjadi sangat lebat atau bahkan ekstrem.

Kepala BMKG, Dwikorita Karnawati, menyampaikan bahwa peningkatan curah hujan ini tidak boleh dianggap remeh. Ia mencontohkan peristiwa banjir besar di Bali pada bulan September lalu, meskipun saat itu masih dalam masa transisi dari musim kemarau ke musim hujan. Curah hujan sempat mencapai 385 mm dalam sehari, jauh melebihi ambang batas hujan ekstrem.

“Sekarang kita memasuki puncak musim hujan, sehingga potensi hujan ekstrem akan semakin tinggi,” ujar Dwikorita dalam penjelasannya secara daring pada Sabtu sore, 1 November 2025.

Faktor Pemicu Peningkatan Hujan

Dwikorita menjelaskan bahwa peningkatan pertumbuhan awan konvektif dalam sepekan ke depan dipengaruhi oleh beberapa faktor. Pertama adalah aktivitas gelombang atmosfer Madden-Julian Oscillation (MJO) fase 5-6 yang memicu pertumbuhan awan konvektif di wilayah Indonesia tengah dan timur.

Selain itu, ada faktor gelombang ekuator Rossby yang berkontribusi pada pertumbuhan awan konvektif di wilayah Sumatera bagian selatan, Jawa bagian barat, Maluku Utara, Sulawesi Utara, dan Papua bagian selatan. Sementara itu, gelombang ekuator Kelvin memicu pertumbuhan awan konvektif di wilayah Sumatera bagian utara, Kalimantan bagian tengah dan utara.

Di samping faktor-faktor tersebut, masih ada pengaruh lokal yang mempercepat pertumbuhan awan hujan konvektif di wilayah seperti Aceh, Sumatera Utara, Sumatera Barat, Jawa, Bali, dan daerah lainnya.

Upaya Mitigasi Bencana

Untuk mengurangi dampak dari peningkatan curah hujan, BMKG sedang menjalankan Operasi Modifikasi Cuaca di Jawa Tengah dan Jawa Barat. Operasi ini dimulai pada 25 Oktober 2025 di Jawa Tengah dan 23 Oktober 2025 di Jawa Barat, dengan rencana berlangsung hingga 3 November 2025.

“Operasi Modifikasi Cuaca bertujuan untuk menurunkan dan meredistribusi curah hujan di wilayah target,” kata Dwikorita. “Awan hujan yang terbentuk atau titik-titik awan diupayakan tersebar agar hujan yang turun tidak terlalu lebat.”

Direktur Operasional Modifikasi Cuaca BMKG, Budi Harsoyo, memprediksi bahwa hujan lebat akan terus terjadi di Jawa Barat hingga 7 November dan di Jawa Tengah hingga 4 November. Masyarakat di wilayah tersebut diimbau untuk tetap waspada dan memperhatikan informasi cuaca terkini.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *