Pesawat Erdogan Mengitari Laut Merah Usai Netanyahu Dikabarkan Hadiri KTT Gaza

Penundaan Penerbangan Presiden Erdogan Akibat Kehadiran Netanyahu di KTT Perdamaian Gaza

JAKARTA – Pada hari Senin (13/10/2025), penerbangan Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan menuju Mesir untuk menghadiri KTT Perdamaian Gaza mengalami penundaan mendadak. Insiden ini terjadi setelah muncul laporan bahwa Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu kemungkinan akan hadir dalam pertemuan tersebut.

Menurut laporan dari berbagai media Turki, pesawat kepresidenan Erdogan sempat berputar di atas Laut Merah setelah presiden memerintahkan pilot untuk menunda pendaratan. Hal ini dilakukan setelah mendengar kabar tentang kemungkinan kehadiran Netanyahu dalam acara yang diharapkan bisa menjadi langkah penting dalam menciptakan perdamaian di kawasan.

Media TGRT Haber melalui Kepala Biro Ankaranya, Fatih Atik, menyampaikan bahwa pesawat kepresidenan sempat berubah arah setelah mendapat informasi tentang rencana Netanyahu. “Pesawat kepresidenan tetap berada di atas Laut Merah sampai ada konfirmasi bahwa Netanyahu tidak akan hadir,” ujar Atik.

Seorang pejabat senior Turki juga mengungkapkan bahwa Ankara telah memberi tahu Washington secara langsung agar Netanyahu tidak menghadiri pertemuan tersebut. “Ya, tentu saja, kami sudah menyampaikan hal itu dengan jelas,” kata sumber tersebut.

Manuver Udara Sebelum Mendarat di Mesir

Kepala Biro Ankara Hurriyet, Hande F?rat, yang berada di dalam pesawat bersama rombongan presiden, menjelaskan kronologi manuver udara tersebut. Ia mengatakan bahwa sebelum mendarat, pesawat telah melewati landasan. Tiba-tiba, muncul laporan bahwa Netanyahu akan hadir di KTT tersebut.

“Begitu ada konfirmasi bahwa kehadirannya sedang dipastikan, kami mulai menurunkan ketinggian — lalu tiba-tiba pesawat naik lagi. Setelah Kantor Perdana Menteri Israel mengumumkan bahwa Netanyahu tidak akan hadir, barulah kami kembali menurunkan ketinggian dan mendarat,” imbuhnya.

F?rat menambahkan bahwa tidak ada penjelasan resmi setelah insiden itu, namun langkah tersebut bisa dianggap sebagai bentuk reaksi diplomatik dari Ankara. “Pesawat sempat berputar beberapa kali di atas Laut Merah,” ujarnya.

Ia juga menyebutkan bahwa ketika bertanya kepada seorang sumber senior apakah Washington sudah diberi tahu bahwa Turki akan bereaksi jika Netanyahu hadir, jawabannya adalah: “Ya, tentu saja kami sudah buat itu jelas.”

Netanyahu Tidak Hadir di KTT Gaza

Sebelumnya pada Senin pagi, Kepresidenan Mesir sempat mengumumkan bahwa Netanyahu akan hadir di KTT tersebut. Namun tak lama kemudian, kantor Netanyahu menegaskan bahwa ia menolak undangan itu, meskipun sudah diajak langsung oleh Presiden Amerika Serikat Donald Trump.

“Perdana Menteri berterima kasih kepada Presiden Trump atas undangannya, namun menyatakan tidak bisa hadir karena acara tersebut terlalu dekat dengan dimulainya hari raya,” demikian pernyataan resmi kantor Netanyahu.

Ia juga menyampaikan apresiasi kepada Trump “atas upayanya memperluas lingkaran perdamaian — perdamaian melalui kekuatan.” Pihak Mesir kemudian mengonfirmasi bahwa Netanyahu memang tidak akan menghadiri KTT tersebut.

KTT Perdamaian Gaza Diikuti oleh 20 Pemimpin Dunia

KTT di Sharm el-Sheikh itu dihadiri lebih dari 20 pemimpin dunia, dan dipimpin oleh Presiden Mesir Abdel Fattah al-Sisi serta Presiden Trump. Menurut pernyataan resmi Kairo, pertemuan tersebut bertujuan untuk mengakhiri perang dua tahun Israel di Gaza, memperkuat gencatan senjata, dan membuka babak baru stabilitas kawasan.

“KTT ini diharapkan dapat mengakhiri perang di Jalur Gaza, memperkuat upaya perdamaian, serta menghadirkan fase baru keamanan dan stabilitas regional,” ujar pernyataan itu.

KTT ini juga merupakan kelanjutan dari perjanjian gencatan senjata tahap pertama yang mulai berlaku pada Jumat sebelumnya di bawah rencana perdamaian Trump.

Diketahui, sejak perang Israel di Gaza pecah pada 7 Oktober 2023, serangan Israel telah menewaskan lebih dari 67.800 warga Palestina, sebagian besar perempuan dan anak-anak, dan menjadikan Gaza nyaris tak layak huni.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *