Penyidik Polda Metro Jaya Akan Pertimbangkan Temuan Keluarga Arya Daru
JAKARTA – Pihak kepolisian melalui Polda Metro Jaya menanggapi berbagai temuan yang diungkap oleh keluarga Diplomat Kementerian Luar Negeri (Kemlu) Arya Daru Pangayunan (ADP).
Karopenmas Divisi Humas Polri, Brigjen Trunoyudo Wisnu Andiko menyatakan bahwa pihaknya akan mempertimbangkan seluruh informasi yang diberikan oleh keluarga. Menurutnya, hal ini bisa menjadi dasar untuk memperdalam penyelidikan terkait kematian ADP.
Menurut Trunoyudo, kepolisian akan memastikan apakah informasi yang disampaikan oleh keluarga merupakan temuan baru atau hanya melengkapi proses penyelidikan sebelumnya. Ia menjelaskan bahwa penelitian akan dilakukan secara komprehensif untuk memastikan semua aspek terbuka dan dapat dipertanggungjawabkan.
“Kami akan mempertimbangkan setiap informasi yang masuk. Ini menjadi bagian dari proses penyelidikan tahap awal,” ujarnya dalam pernyataannya.
Selain itu, Trunoyudo menegaskan bahwa pihak penyidik Polda Metro Jaya menghargai setiap masukan yang diberikan oleh masyarakat, termasuk keluarga korban. Ia menekankan bahwa semua pihak memiliki rasa empati terhadap kasus ini.
Temuan Baru Dari Keluarga
Sebelumnya, keluarga Arya Daru melakukan konferensi pers di Yogyakarta pada Sabtu (23/8/2025). Dalam acara tersebut, mereka menyampaikan beberapa temuan yang menunjukkan adanya kejanggalan dalam kematian ADP.
Salah satunya adalah ditemukannya amplop misterius yang dikirimkan pada H+1 pemakaman. Amplop tersebut berisi benda-benda seperti gabus putih yang membentuk bunga kamboja, hati, dan bintang.
Selain itu, keluarga juga menyampaikan kejanggalan terkait lokasi kejadian, yakni jendela kos yang mudah dibuka. Mereka juga mempertanyakan hasil otopsi serta permintaan untuk mendalami sosok yang terekam bersama ADP menjelang kematiannya.
Kasus Kematian Arya Daru Belum Ditutup
Sebelumnya, Direktorat Reserse Kriminal Umum (Ditreskrimum) Polda Metro Jaya telah menyimpulkan bahwa kematian Arya Daru tidak memiliki unsur pidana.
Menurut laporan resmi, penyebab kematian adalah kehabisan oksigen, sehingga membuatnya meninggal lemas. Hal ini didukung oleh berbagai hasil analisis, termasuk pemeriksaan laboratorium digital forensik.
Digital forensik Polda Metro Jaya mencatat bahwa dalam perangkat elektronik milik Arya sempat ada pencatatan penelusuran terkait bunuh diri.
Selain itu, pihak kepolisian juga menyatakan bahwa tidak ditemukan tanda-tanda kekerasan pada jasad ADP. Lakban yang menutupi wajah jenazah hanya memiliki sidik jari Arya sendiri.
Puslabfor Bareskrim Polri juga mengungkapkan bahwa tidak ditemukan senyawa beracun seperti pestisida, sianida, arsenik, alkohol, atau narkoba dalam sampel organ dan cairan tubuh Arya.
Meski demikian, Direktur Reskrimum Polda Metro Jaya, Wira Satya Triputra menyatakan bahwa penyelidikan masih berlangsung. “Kami tetap menerima masukan jika ada informasi baru. Sementara belum (SP3),” ujarnya.