“Dengan diberi selimut beton, pilar akan lebih terlindungi dari gerusan air dan struktur jembatan bisa tetap aman,” katanya.
Meski bagian tengah mengalami kerusakan, Imam memastikan abodmen jembatan di sisi utara dan selatan masih dalam kondisi stabil. “Elevasi di sisi utara dan selatan lebih tinggi dari sungai, sehingga abodmen masih aman,” ucap Imam.
Sementara itu, Imam Santoso, warga Bumiayu, mengaku khawatir dengan kondisi tersebut. Ia menyebut dampak kerusakan tidak hanya mengancam jembatan, tetapi juga pemukiman warga di tepi sungai.
“Kalau tidak segera diperbaiki, rumah-rumah di sekitar sungai juga bisa ikut terancam,” ujar Imam Santoso.
Imam berharap pemerintah daerah, baik dari tingkat kabupaten maupun provinsi, segera turun tangan untuk menangani kerusakan tersebut.
“Ini sudah cukup darurat. Kami berharap pemerintah bisa segera menurunkan tim teknis dan mengambil langkah perbaikan secepatnya,” kata dia.
Jembatan Kalikeruh yang dibangun pada 1982 ini merupakan akses penting warga Bumiayu dan sekitarnya. Warga berharap pemerintah kabupaten maupun provinsi segera turun tangan sebelum kerusakan makin parah dan membahayakan keselamatan pengguna jalan.
Pondasi Pilar Jembatan Sungai Keruh Bumiayu Brebes Tergerus Banjir, Warga Minta Segera Diperbaiki
