Prabowo Tunjukkan MBG, Dihargai Institusi Internasional

Program Makan Bergizi Gratis (MBG) Sebagai Prioritas Utama Pemerintahan Prabowo

JAKARTA – Presiden Prabowo Subianto menegaskan bahwa program Makan Bergizi Gratis (MBG) menjadi salah satu prioritas utama dalam pemerintahannya. Menurutnya, tujuan utama dari program ini adalah mencapai nol persen insiden kerawanan pangan dan 100 persen pemenuhan kebutuhan gizi masyarakat.

Pernyataan tersebut disampaikan saat Prabowo memberikan orasi ilmiah dalam acara Sidang Senat Terbuka Pengukuhan Mahasiswa Baru dan Wisuda Sarjana Dies Natalis 2025 Universitas Kebangsaan Republik Indonesia (UKRI) di Trans Convention Center, Bandung, pada Sabtu (18/10/2025).

Sejak diluncurkan pada Januari 2025, program MBG telah berhasil memberikan makanan kepada 36,2 juta penerima manfaat, yang setara dengan lebih dari 1,4 miliar porsi makanan. Prabowo menyebutkan bahwa selain meningkatkan gizi masyarakat, program ini juga berdampak positif terhadap perekonomian lokal.

“Saat ini sudah ada 12.205 dapur dengan masing-masing dapur mempekerjakan 50 orang. Setiap dapur menghasilkan 15 supplier makanan di desa. Supplier tersebut mempekerjakan 5-10 pekerja hingga petani. Saudara-saudara, ini prestasi yang tidak kecil, dan kita dibicarakan di dunia internasional,” ujarnya.

Prestasi Internasional dan Dukungan dari Lembaga Riset

Prabowo mengungkapkan bahwa lembaga riset ternama, yaitu Rockefeller Institute yang terafiliasi dengan State University of New York, memberikan apresiasi terhadap keberhasilan Indonesia dalam menjalankan program MBG. Menurut lembaga tersebut, program ini mendapat perhatian global.

“Indonesia adalah negara ke-78 atau ke-79 yang menggulirkan program makan bergizi. Sekarang, sudah ada 112 negara, dan sebagian besar ikut contoh kita,” kata Prabowo.

Ia menambahkan bahwa dibandingkan dengan negara-negara lain, Indonesia menjadi salah satu yang paling cepat dalam menerapkan program serupa. Contohnya, Brasil membutuhkan waktu 11 tahun untuk mencapai skala yang sama seperti yang dicapai Indonesia hanya dalam satu tahun.

“Ini suatu prestasi, dan untuk itu saya ucapkan terima kasih kepada Kepala BGN Prof. Dadan dari IPB,” ujarnya.

Tingkat Efektivitas yang Sangat Tinggi

Meski mengakui bahwa pelaksanaan program masih memiliki sedikit kekurangan, Prabowo menyatakan bahwa tingkat efektivitas program MBG telah mencapai 99,99 persen. Ia menegaskan bahwa meskipun angka tersebut sangat tinggi, pemerintah tetap akan berupaya mencapai kesempurnaan.

“Jadi, di mana ada usaha manusia 99,99 persen berhasil, dibilang gagal,” tutur Prabowo.

Namun, ia menekankan bahwa pemerintah tetap berkomitmen untuk mencapai zero error dan zero defect. “Walaupun sangat sulit, tapi kita harus,” pungkasnya.

Dampak Ekonomi Lokal dan Peran Petani

Program MBG tidak hanya berdampak pada kesehatan masyarakat, tetapi juga berkontribusi pada perekonomian lokal. Setiap dapur makanan yang beroperasi tidak hanya menciptakan lapangan kerja bagi para pekerja, tetapi juga membantu meningkatkan permintaan bahan baku dari petani setempat.

Dalam sistem ini, setiap supplier makanan yang bekerja sama dengan dapur juga turut mempekerjakan tenaga lokal, baik dari daerah pedesaan maupun perkotaan. Hal ini mencerminkan bagaimana program MBG bisa menjadi motor penggerak ekonomi yang berkelanjutan.

Tantangan dan Komitmen Ke depan

Meski telah mencapai capaian yang luar biasa, Prabowo mengakui bahwa tantangan masih ada. Namun, ia menegaskan bahwa pemerintah akan terus berupaya untuk memperbaiki segala aspek dari program ini agar dapat mencapai target yang diharapkan.

Dengan pendekatan yang komprehensif, program MBG diharapkan dapat menjadi model bagi negara-negara lain dalam menjawab tantangan kerawanan pangan dan ketidaksetaraan akses gizi.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *