BREBES – Puluhan pemilik kios yang berlokasi di dalam di Pasar Induk Brebes memilih untuk menutup lapaknya. Hal itu lantaran kondisi yang sepi dari pembli dan bangunan yang kurang terawat.
Salah seorang pemilik kios di Pasar Induk Brebes Nur Salamah kepada wartawan mengatakan, saat ini kondisi bangunan atap Pasar Induk yang berada di dalam sering bocor jika hujan turun.
“(Kondisi Pasar) rusak semua. Aliran air banjir semua, banjir sampai pojok-pojok dan banjirnya hampir selutut,” katanya, Kamis 19 Juni 2025.
Dia mengaku, saat ini semua pemilik pasar rajin membayar retribusi ke pemerintah daerah. Namun, dengan kondisi tersebut dia berharap pemerintah bisa segera memperbaiki kondisi pasar tersebut.
“Keinginan ibu, ya semoga diperbaiki semua. Selain itu, saya harap pembelinya banyak jadi tidak sepi,” jelasnya.
Dia mengaku, awal mula dia berdagang di Pasar Induk awalnya ngontrak. Namun, dengan seiringnya waktu dirinya membeli kios. Dia mengaku untuk membeli kios di Pasar Induk Brebes mencapai Rp15-20 juta.
“Keberadaan pedagang di luar pasar ya sangat mengganggu. Walaupun mereka juga bayar retribusi tapi mereka membuat pedagang di dalam sepi. Kami juga bayar retribusi,” jelasnya.
Beranda
Headline
Puluhan Kios Pasar Induk Brebes Tutup, Pedagang Ngeluh Sepi dan Pasar Tidak Terawat
Puluhan Kios Pasar Induk Brebes Tutup, Pedagang Ngeluh Sepi dan Pasar Tidak Terawat

Baca Juga
Rekomendasi untuk kamu

BREBES – Harga cabai di pasar trandisional Kabupaten Brebes, Jawa Tengah semakin melejit. Kenaikkan disebabkan…

BREBES – Harga bawang putih di Pasar Induk Brebes mulai mengalami kenaikan. Kenaikan harga komoditas…

BREBES – Meski Kabupaten Brebes, Jawa Tengah sebagai daerah sentra penghasil bawang merah terbesar di…

BREBES – Menjelang bulan suci Ramadan 1445 Hijriyah, harga ayam potong di sejumlah pasar tradisional…