Ratusan Siswa Keracunan, Dapur MBG di Seram Barat Ditutup

Penutupan Sementara Dapur Makan Bergizi Gratis di Seram Bagian Barat

MALUKU – Pemerintah Kabupaten Seram Bagian Barat, Maluku, mengambil kebijakan penting dengan menutup sementara operasional semua Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) yang mengelola dapur makan bergizi gratis (MBG) di wilayah tersebut.

Langkah ini dilakukan sebagai respons terhadap kasus keracunan massal yang menimpa ratusan siswa di empat sekolah di Kecamatan Kairatu. Kasus keracunan tersebut terjadi setelah siswa-siswa tersebut menyantap hidangan MBG pada Senin (20/10/2025).

Akibatnya, banyak dari mereka mengalami gejala seperti mual, muntah, diare, dan pusing kepala. Beberapa siswa bahkan mengalami muntah darah serta mengeluarkan busa putih dari mulutnya. Hal ini memicu kekhawatiran serius terhadap kualitas dan keamanan makanan yang disajikan oleh MBG.

Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Seram Bagian Barat, Gariman Kurniawan, menjelaskan bahwa penutupan sementara dilakukan untuk mencegah kemungkinan terulangnya kasus serupa. Ia mengatakan, surat perintah penutupan telah dikeluarkan untuk menghentikan sementara kegiatan MBG di seluruh dapur yang ada di wilayah tersebut.

“Untuk langkah antisipasi, sementara ini kita sudah keluarkan surat untuk menghentikan sementara kegiatan MBG di semua dapur MBG,” ujar Gariman dalam wawancara via telepon.

Meski jumlah pasti SPPG yang ditutup belum diungkapkan, ia memastikan bahwa seluruh operasional dapur MBG di Kabupaten Seram Bagian Barat saat ini dihentikan sementara. Penutupan ini akan berlangsung hingga proses evaluasi selesai.

Gariman juga menambahkan bahwa selama masa penutupan, pihak dinas akan melakukan inspeksi langsung ke setiap dapur MBG. Inspeksi ini akan dimulai pada Jumat besok, dengan tujuan untuk memeriksa kondisi dan standar kebersihan di setiap tempat.

Proses Evaluasi dan Tindakan Lanjutan

Selama masa penutupan, pihak dinas akan melakukan survei menyeluruh terhadap seluruh dapur MBG. Tujuannya adalah untuk memastikan apakah ada pelanggaran atau kesalahan dalam proses pengolahan makanan yang bisa menyebabkan keracunan.

Dalam inspeksi tersebut, tim akan memeriksa berbagai aspek, termasuk kebersihan lingkungan dapur, kualitas bahan baku, cara penyimpanan makanan, serta prosedur pengolahan. Selain itu, mereka juga akan memastikan bahwa semua tenaga pengelola dapur mematuhi standar higienis yang berlaku.

Selain itu, pihak dinas juga akan melakukan koordinasi dengan pihak sekolah dan pengelola MBG untuk memperoleh informasi lebih lanjut tentang proses distribusi makanan. Hal ini bertujuan untuk mengidentifikasi sumber masalah dan mencegah terulangnya kejadian serupa di masa depan.

Peran Sekolah dan Komunitas

Sekolah-sekolah yang terkena dampak keracunan juga diminta untuk bersikap proaktif dalam memberikan informasi dan data terkait kejadian tersebut. Hal ini akan membantu dinas dalam mengambil tindakan yang tepat dan efektif.

Selain itu, komunitas dan orang tua siswa juga diharapkan untuk tetap waspada dan melaporkan jika ada indikasi kecurigaan terhadap kualitas makanan yang diberikan kepada anak-anak. Kolaborasi antara pemerintah, sekolah, dan masyarakat sangat penting dalam memastikan keselamatan dan kesehatan para siswa.

Dengan langkah-langkah yang diambil, diharapkan dapat membangun sistem yang lebih aman dan terpercaya dalam penyediaan makanan bergizi bagi siswa di wilayah Seram Bagian Barat.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *