Sajian Kopi Turki Dimasak di atas Pasir Panas Diburu Pemudik di Rest Area Banjaratma Brebes

Uban Coffee, kedai kopi ala Turki di Rest Area Banjaratma Brebes
Uban Coffee, kedai kopi ala Turki di Rest Area Banjaratma Brebes. (Foto: Mantiq Media)

Untuk memasaknya, dilakukan dengan mencelupkan ke tengah wajan berisi pasir panas. Biasanya, proses pemasakan ini akan memakan waktu sekitar 5 menit.

Saat sudah mendidih, kopi langsung dituangkan ke cangkir secara bertahap. Sisa kopi dalam bejana dicelup kembali ke pasir panas hingga adonan kopi mendidih dan dituang lagi ke cangkir. Begitu seterusnya sampai kopi dalam bejana habis.

Salah seorang pembeli, Suryadi, pemudik asal Bogor, Jawa Barat mengaku rasa Kopi Turki berbeda dengan kopi susu pada umumnya. Rasa kopi lebih terasa, apalagi ada campuran susu dan gula aren, makin membuat rasa kopi makin ‘medhok’.

“Rasanya beda dari kopi lain. Ini langsung dimasak di atas pasir, dan ada campuran susu dan gula aren. Rasanya lebih nikmat,” katanya, Sabtu 5 April 2025.

Sementara pemilik Uban Coffe yang menyajikan menu kopi Turki, Tata menjelaskan, ada dua varian kopi untuk membuat kopi tersebut, yakni kopi yang langsung didatangkan dari negara Turki maupun kopi lokal.

“Kopi yang digunakan harus memakai jenis arabika. Untuk kopi turki dengan bean impor dibanderol Rp 48 ribu per cangkir, sedangkan bila memakai bean lokal hanya Rp 30 ribu,” katanya.

Selain bisa ngopi, pemudik yang singgah untuk beristirahat saat menempuh perjalanan usai pulang kampung di rest area ini juga bisa menikmati makanan khas lain. Ada banyak tenant yang menyediakan telur asin, bawang merah goreng, minuman dan makanan lain.