Sama-Sama Sakit Kanker, Nunung Lemas Ditinggal Mpok Alpa, Curhatan Mengharukan Almarhum yang Buat Nangis

Duka yang Menyentuh: Nunung dan Kehilangan Mpok Alpa

Komedian ternama, Mpok Alpa, meninggal dunia setelah berjuang melawan kanker payudara. Kepergian almarhum menyisakan duka mendalam bagi rekan kerjanya, Nunung. Duka tersebut tidak hanya terasa sebagai rasa kehilangan, tetapi juga menjadi pengingat akan tantangan yang dihadapi oleh banyak orang dalam menghadapi penyakit serius seperti kanker.

Nunung mengakui bahwa kabar duka ini membuatnya sangat terpukul. Saat pertama kali mengetahui kabar itu, ia merasa lemas dan sulit mempercayai apa yang terjadi. “Aku tuh lemas, lemas banget. Kayak, ini iya apa enggak sih?” ujarnya dengan suara bergetar. Bagi Nunung, kanker bukan hanya sekadar penyakit fisik, tetapi juga tantangan psikologis yang luar biasa berat.

Menurut Nunung, pengobatan kanker memang hanya bisa dilakukan melalui kemoterapi. Namun, setelah menjalani perawatan, penderita harus menjaga pola hidup sehat dan menjaga semangat. “Setelah kemo itu kita enggak dapat obat apa-apa, obatnya cuman happy, happy dan jaga makanan gitu loh,” katanya. Ia juga mengatakan bahwa Mpok Alpa selalu tampak ceria dan optimis meskipun sedang berjuang melawan penyakit.

Kanker yang dialami Mpok Alpa awalnya dirahasiakan. Namun, Nunung mengungkap bahwa ia sudah tahu rahasia itu sejak Mpok Alpa masih dalam masa kehamilan. “Aku memang sudah tahu, almarhum pernah curhat sama aku pas dia lagi hamil 6 bulan. Dia meluk aku, dia nangis. Aku pikir dia tuh nangisin aku,” kata Nunung. Ternyata, Mpok Alpa sedang bersedih karena dirinya sendiri juga terkena kanker.

Saat Nunung pertama kali didiagnosis kanker payudara, Mpok Alpa juga menangis melihat kondisi Nunung yang mengalami kebotakan. Namun, ia tidak pernah menyangka bahwa hal yang sama akan menimpa dirinya sendiri. “Aku WA-an terus sama dia. Aku selalu ngasih dia semangat, selalu ngasih dia support,” ujar Nunung. Ia juga selalu memberi dukungan dengan berkata, “Pa, ingat ya, mukjizat itu ada, kamu enggak boleh pesimis kamu.”

Kepergian Mpok Alpa membuat Nunung merasa khawatir tentang masa depannya sendiri. “Aku kepikiran lihat beritanya, cuma diam di kamar, gimana aku ya?” ucap Nunung sambil terisak. Ia merasa bahwa Mpok Alpa adalah sosok yang sangat kuat dan ceria, namun akhirnya harus pergi juga.

Mpok Alpa meninggal pada Jumat (15/8/2025) setelah berjuang melawan kanker payudara. Ia didiagnosis kanker saat sedang hamil empat bulan. Karena ingin menjaga kesehatan bayi kembar yang dikandungnya, Mpok Alpa memilih untuk tidak menjalani kemoterapi. Setelah melahirkan, kondisi kankernya semakin memburuk. Ia sempat menjalani pengobatan hingga ke Malaysia, tetapi sayangnya takdir berkata lain. Mpok Alpa meninggal di usia 38 tahun.

Dari kisah ini, kita belajar bahwa kanker tidak hanya mengancam kesehatan, tetapi juga menguji ketahanan mental dan spiritual. Semangat dan dukungan dari orang-orang terdekat sangat penting dalam menghadapi perjalanan panjang ini.