Penumpukan Sampah di Berbagai Titik Kota Bandung
BANDUNG – Pengurangan kuota pembuangan sampah Kota Bandung ke Tempat Pembuangan Akhir (TPA) Sarimukti berdampak pada penumpukan sampah di sejumlah Tempat Pembuangan Sementara (TPS) di berbagai titik kota. Hal ini menyebabkan masalah lingkungan yang semakin mengkhawatirkan.
Tumpukan Sampah di TPST Jalan Siliwangi
Pantauan di beberapa lokasi pada pukul 08.30 WIB menunjukkan tumpukan sampah terlihat di Tempat Pengolahan Sampah Terpadu (TPST) Jalan Siliwangi, tepat di depan pintu masuk Taman Hutan Kota Babakan Siliwangi.
Sampah menumpuk di tepi jalan, menebarkan bau menyengat yang mengganggu warga dan pengendara yang melintas. Sejumlah gerobak sampah terlihat parkir di sekitar lokasi.
Aat (53), petugas parkir yang sehari-hari bekerja di sekitar kawasan itu, mengatakan bahwa tumpukan sampah sudah muncul sejak Jumat (10/10/2025). Ia menjelaskan bahwa dari Jumat, meskipun ada tempat pengolahan, sampah yang dibuang warga juga terlihat di luar area tersebut.
Gangguan bagi Warga
Watiah (63), warga Babakan Siliwangi, mengaku terganggu dengan bau sampah yang semakin menyengat. Ia berharap pemerintah segera mengangkut sampah agar lingkungan kembali bersih. Ia menyampaikan bahwa warga tidak punya pilihan lain selain membuang sampah ke tempat tersebut.
Kondisi Serupa di Jalan Tamansari
Kondisi serupa juga terlihat di Jalan Tamansari, tepat di seberang area Institut Teknologi Bandung (ITB). Gerobak berisi tumpukan sampah terparkir di pinggir jalan menuju Jalan Ganesha. Bau tidak sedap tercium di sekitar lokasi.
Seorang mahasiswa yang kerap melintas di kawasan tersebut mengaku terganggu. Ia menyampaikan bahwa baunya tidak enak saat melewati area tersebut. Ia berharap pemerintah lebih cepat menangani masalah sampah di Kota Bandung.
Menurutnya, sampah seperti ini harus segera ditangani karena dampaknya sangat terasa, terutama karena lokasinya yang dekat dengan kampus.
Perubahan Sistem Pembuangan Sampah
Sebelumnya, Kota Bandung kembali menghadapi darurat sampah setelah Pemerintah Provinsi Jawa Barat mengubah sistem pembuangan ke TPA Sarimukti dari ritase menjadi tonase. Perubahan ini membuat kuota pembuangan sampah Kota Bandung berkurang signifikan.
TPA Sarimukti yang Menutup Operasional Setiap Minggu
Kondisi semakin pelik karena TPA Sarimukti menutup operasional setiap Minggu, sehingga volume sampah terus meningkat. Kebijakan ini tertuang dalam surat edaran Sekretaris Daerah Provinsi Jawa Barat Nomor 6174/PBLS.04/DLH tertanggal 1 Agustus 2025 tentang pembatasan pembuangan sampah ke TPAS.
Estimasi Penumpukan Sampah
Kepala Bidang Pengelolaan Persampahan dan Limbah B3 DLH Kota Bandung, Salman Faruq, menyebut estimasi penumpukan sampah di Kota Bandung sudah mencapai ribuan ton.
Ia menyatakan bahwa saat ini estimasi penumpukan sudah mencapai 4.000 ton, dan akan terus bertambah jika tidak ada upaya apa pun.
Kuota Pembuangan Sampah yang Berkurang
Pemprov Jabar diketahui mengurangi kuota pembuangan sampah Kota Bandung ke TPA Sarimukti dari 1.400 ton menjadi 1.200 ton per hari. Kondisi ini membuat pengelolaan sampah di Kota Bandung kembali dalam situasi darurat.
Dampaknya terasa di berbagai wilayah, termasuk di TPST Jalan Siliwangi dan Jalan Tamansari. Masyarakat mulai merasa khawatir dengan kondisi lingkungan yang semakin memburuk.












