Ragam  

Sholat Dhuha Berapa Rakaat? Jawaban Lengkapnya

Pengertian dan Waktu Sholat Dhuha

JAKARTA – Sholat Dhuha merupakan salah satu bentuk ibadah sunnah yang sangat dianjurkan dalam Islam. Banyak orang mengenalnya sebagai “sholat pembuka rezeki” karena diyakini memberikan keberkahan, ketenangan, dan kemudahan dalam menjalani aktivitas sehari-hari. Kata “Dhuha” sendiri merujuk pada waktu pagi yang terang, yaitu saat matahari mulai naik setelah terbit.

Sholat Dhuha biasanya dilakukan setelah matahari naik sekitar satu tombak (sekitar 30 menit setelah matahari terbit) hingga sebelum masuk waktu Dzuhur. Waktu paling utama untuk melaksanakan sholat Dhuha adalah ketika matahari mulai terasa panas, yakni sekitar pukul 08.00–11.00 pagi. Menurut hadis, waktu terbaik untuk sholat Dhuha adalah saat anak unta mulai merasakan panasnya pasir di waktu pagi.

Jumlah Rakaat Sholat Dhuha

Secara umum, jumlah rakaat sholat Dhuha minimal dua rakaat dan maksimal dua belas rakaat. Hal ini didasarkan pada beberapa hadis yang diriwayatkan dari Rasulullah SAW dan para sahabatnya:

  • Minimal 2 Rakaat: Hadis menyebutkan bahwa dua rakaat sholat Dhuha sudah cukup untuk mendapatkan pahala dan keutamaannya.
  • 4, 6, 8, hingga 12 Rakaat: Dalam beberapa riwayat, Rasulullah SAW dan para sahabat pernah melaksanakan sholat Dhuha dengan jumlah rakaat lebih banyak. Misalnya, ada riwayat yang menyebut bahwa Rasulullah SAW melaksanakan sholat Dhuha delapan rakaat.

Jadi, sholat Dhuha bisa dilakukan antara 2 hingga 12 rakaat, tergantung kemampuan dan kesungguhan seseorang. Tidak ada batasan baku, karena semakin banyak rakaat yang dilakukan dengan ikhlas, semakin besar pula pahala yang dijanjikan.

Pembagian Jumlah Rakaat Sholat Dhuha

Untuk memudahkan, berikut pembagian jumlah rakaat sholat Dhuha yang sering diamalkan oleh umat Islam:

| Jumlah Rakaat | Keterangan Umum | Dalil atau Kebiasaan |
|—————-|————————————|——————————————-|
| 2 Rakaat | Minimal, sudah sah & berpahala | Hadis HR. Muslim |
| 4 Rakaat | Umum diamalkan Rasulullah SAW | HR. Abu Dawud |
| 6 Rakaat | Dianjurkan bagi yang ingin memperbanyak pahala | Pendapat ulama salaf |
| 8 Rakaat | Pernah dilakukan Rasulullah SAW | HR. Bukhari & Muslim |
| 12 Rakaat | Amalan para sahabat dan ulama | Riwayat dari sebagian tabi’in |

Prinsip utamanya adalah kualitas kekhusyukan lebih penting daripada kuantitas.

Tata Cara Sholat Dhuha

Secara umum, tata cara sholat Dhuha sama seperti sholat sunnah lainnya. Berikut langkah-langkahnya:

  1. Niat Sholat Dhuha: Boleh diucapkan dalam hati atau dilafalkan secara pelan. Contoh niat: Ushalli sunnatadh-dhuha rak‘ataini lillāhi ta‘ālā.
  2. Takbiratul Ihram: Mengangkat tangan dan membaca doa iftitah.
  3. Membaca Surah Al-Fatihah, dilanjutkan dengan surah pendek.
  4. Rakaat pertama: Asy-Syams (QS. 91)
  5. Rakaat kedua: Adh-Dhuha (QS. 93)
  6. Namun, tidak wajib. Anda bebas membaca surah apa pun.
  7. Rukuk dan Sujud seperti biasa.
  8. Tasyahhud akhir dan salam.
  9. Jika ingin menambah rakaat, cukup lakukan dua rakaat-satu salam secara berulang hingga jumlah yang diinginkan (4, 6, 8, atau 12 rakaat).

Doa Setelah Sholat Dhuha

Setelah selesai sholat, sangat dianjurkan membaca doa khusus sholat Dhuha. Doa ini memohon rezeki, keberkahan, dan kebaikan hidup. Berikut tulisan doa setelah sholat Dhuha dalam bahasa Arab lengkap:

اللَّهُمَّ إِنَّ الضُّحَى ضُحَاؤُكَ، وَالْبَهَاءَ بَهَاؤُكَ، وَالْجَمَالَ جَمَالُكَ، وَالْقُوَّةَ قُوَّتُكَ، وَالْقُدْرَةَ قُدْرَتُكَ، وَالْعِصْمَةَ عِصْمَتُكَ،

اللَّهُمَّ إِنْ كَانَ رِزْقِي فِي السَّمَاءِ فَأَنْزِلْهُ، وَإِنْ كَانَ فِي الْأَرْضِ فَأَخْرِجْهُ، وَإِنْ كَانَ مُعَسِّرًا فَيَسِّرْهُ، وَإِنْ كَانَ حَرَامًا فَطَهِّرْهُ، وَإِنْ كَانَ بَعِيدًا فَقَرِّبْهُ،

بِحَقِّ ضُحَائِكَ، وَبَهَائِكَ، وَجَمَالِكَ، وَقُوَّتِكَ، وَقُدْرَتِكَ، آتِنِي مَا آتَيْتَ عِبَادَكَ الصَّالِحِينَ.

Artinya:
“Ya Allah, sesungguhnya waktu Dhuha adalah waktu-Mu, keagungan adalah keagungan-Mu, keindahan adalah keindahan-Mu, kekuatan adalah kekuatan-Mu, kekuasaan adalah kekuasaan-Mu, dan perlindungan adalah perlindungan-Mu. Ya Allah, jika rezekiku ada di langit, turunkanlah; jika di bumi, keluarkanlah; jika sulit, mudahkanlah; jika haram, sucikanlah; dan jika jauh, dekatkanlah. Berilah aku sebagaimana Engkau memberi hamba-hamba-Mu yang saleh.”

Hikmah dan Keutamaan di Balik Jumlah Rakaat

Banyak ulama menjelaskan bahwa semakin banyak rakaat Dhuha yang dilakukan, semakin besar pula bentuk rasa syukur seseorang kepada Allah SWT. Namun, yang paling penting bukanlah angka, melainkan niat tulus dan keistiqamahan. Lebih baik dua rakaat rutin setiap hari daripada delapan rakaat tapi hanya sesekali.

Rasulullah SAW bersabda:
“Amalan yang paling dicintai Allah adalah amalan yang terus-menerus meskipun sedikit.”
(HR. Bukhari dan Muslim)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *