Fokus Utama Pemerintah dalam Sektor Perhubungan Darat
JAKARTA – Pemerintah melalui Kementerian Perhubungan (Kemenhub) menetapkan tiga isu utama yang menjadi prioritas dalam sektor perhubungan darat.
Ketiga isu tersebut mencakup keselamatan jalan, penanganan kendaraan Over Dimension Over Loading (ODOL), serta pengembangan transportasi perkotaan. Hal ini dilakukan sebagai upaya untuk meningkatkan kualitas dan keamanan sistem transportasi di Indonesia.
Keselamatan Jalan Prioritas Utama
Direktur Jenderal Perhubungan Darat Kemenhub, Aan Suhanan, menyatakan bahwa keselamatan jalan merupakan isu yang sangat krusial.
Data dari Korlantas Polri tahun 2024 menunjukkan bahwa penyebab kecelakaan terbanyak adalah sepeda motor dengan korban lebih dari 200.000 orang. Sementara itu, posisi kedua diisi oleh kecelakaan yang melibatkan kendaraan angkutan barang dengan sekitar 27.000 korban.
Menurut Aan, kerja sama antara pemerintah pusat dan daerah sangat penting dalam mewujudkan transportasi yang aman. Hal ini juga sesuai dengan pilar ketiga Rencana Umum Nasional Keselamatan Lalu Lintas dan Angkutan Jalan (RUNK LLAJ).
Dengan kolaborasi yang baik, diharapkan dapat tercipta sistem transportasi yang lebih efisien dan ramah terhadap pengguna jalan.
Penanganan Kendaraan ODOL
Dalam rangka meningkatkan keselamatan jalan, khususnya pada angkutan barang, pemerintah pusat telah menyiapkan regulasi dan infrastruktur yang memadai.
Salah satu peran pemerintah daerah adalah melakukan uji berkala kendaraan. Setiap kendaraan harus lulus uji sebelum bisa beroperasi di jalan raya.
Pada tahun 2025, penanganan kendaraan ODOL dipimpin oleh Kemenko Infrastruktur dan Pembangunan Kewilayahan agar tercipta harmonisasi dan koordinasi antar-kementerian/lembaga terkait.
Aan menjelaskan bahwa integrasi data menjadi salah satu hal penting dalam pengawasan dan penegakan hukum. Data akan digunakan bersama Korlantas Polri, Jasa Marga, Ditjen Bina Marga, serta operator pelabuhan.
Selain itu, berbagai kegiatan akan dilakukan bertahap sesuai dengan Rencana Aksi Nasional (RAN) Penanganan Kendaraan Lebih Dimensi dan Muatan. Diharapkan pada 2027, program bebas ODOL sudah dapat berjalan dengan baik dan memberikan dampak positif bagi keselamatan jalan.
Pengembangan Transportasi Perkotaan
Selain fokus pada keselamatan jalan dan penanganan ODOL, pemerintah juga memperhatikan pengembangan transportasi perkotaan. Aan mengatakan bahwa Ditjen Perhubungan Darat telah menjalankan program Buy The Service di beberapa kota.
Saat ini, sebagian pengelolaan program tersebut sudah dialihkan ke pemerintah provinsi, kabupaten, dan kota.
Sejak 2020 hingga 2025, sebanyak 92 juta penumpang telah terlayani melalui program ini. Sekitar 72 persen pengguna Teman Bus adalah masyarakat yang sebelumnya menggunakan sepeda motor, sedangkan 23 persen beralih dari mobil pribadi. Aan berharap pemerintah daerah dapat melanjutkan program stimulus ini untuk membantu mobilitas masyarakat.
Dengan adanya inisiatif-inisiatif seperti ini, diharapkan transportasi perkotaan semakin efisien dan ramah lingkungan, sehingga mampu mendukung pertumbuhan ekonomi dan kualitas hidup masyarakat.